Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masuki mengajak para milenial untuk banting stir menjadi wirausaha. Hal ini untuk membantu ekonomi nasional bangkit dari keterpurukan.
Menurut Teten dengan menjadi wirasusahawan, milenial bisa membuka harapan bagi semua pekerja yang terkena PHK selama pandemi Covid-19 ini.
"Kebutuhan lapangan kerja baru bagi masyarakat & perbaikan kesejahteraan tetap krusial, di sinilah peran wirausaha dibutuhkan," ujar Teten dalam keterangannya yang ditulis Kamis (29/7/2021),
Menurut MenkopUKM, saat ini UMKM mendominasi terhadap postur pelaku usaha. Jumlah UMKM lebih dari 64 juta unit atau 99,9% dari populasi pelaku usaha, menyumbang penyerapan tenaga kerja hingga 97%, dan kontribusi terhadap PDB sebesar 61%.
Namun menurutnya, rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah di 3,47% atau masih di bawah negara-negara ASEAN seperti Thailand (4,26%), Malaysia (4,74%), dan Singapura (8,76%).
Ia menegaskan, dalam RPJMN 2020-2024, penguatan kewirausahaan, UMKM dan Koperasi masuk ke dalam Agenda I Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan, dengan target indikator rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9% pada 2024 dan pertumbuhan wirausaha sebesar 4% pada 2024.
"Kementerian Koperasi dan UKM menaruh perhatian serius terhadap upaya peningkatan jumlah kewirausahaan atau entrepreneurship di Indonesia. Saat ini, Rancangan Perpres Pengembangan Kewirausahaan Nasional (PKN) telah memasuki tahapan final, yaitu proses pengundangan. Rancangan PerPres PKN ini diharapkan mendorong akselerasi penciptaan wirausaha baru di Indonesia," kata Teten
Ia menjelaskan, berwirausaha dapat menjadi pilihan strategis bagi para kaum milenial. Selain tekad kemandirian yang tinggi, milenial juga sangat dinamis.
Menurutnya, laporan BPS menunjukkan populasi Indonesia terbesar adalah anak muda, masing-masing gen milenial dan gen z karakternya berbeda.
Baca Juga: Bank Indonesia: 39 Persen Milenial Terkena Dampak Finansial Selama Pandemi
"Proyeksi di 2024, total Gen Milenial, Gen Z, dan Post Gen Z sebanyak 65% atau 174,79 juta orang. Jumlah tersebut dapat menjadi sasaran pembangunan kewirausahaan," ujarnya.
Teten mengakui, 35,5% pemuda Indonesia memiliki hasrat besar menjadi pengusaha/wirausaha. Bahkan katanya, berdasarkan Startup Ranking 2020, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah startup terbanyak (2.195 startup).
"Ketiga poin di atas menjadi modal kuat Indonesia mempersiapkan UKM Masa Depan atau Future SME berbasis kreativitas dan teknologi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar