Suara.com - Pemerintah kembali menerima vaksin Covid-19 merek Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bulk, Selasa (27/7/2021). Kedatangan vaksin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan kesediaan stok vaksinasi sampai akhir tahun ini demi mencapai target herd immunity.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 30 di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga minta masyarakat tidak khawatir dengan jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di Tanah Air. Menurutnya, pemerintah selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh.
“Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM dan rekomendasi dari ITAGI, WHO, dan para ahli. Warga tidak perlu ada ragu atau khawatir untuk menerima vaksin,” jelasnya.
Airlangga mengingatkan, vaksinasi hanyalah salah satu strategi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, sebab vaksinasi dan kedisiplinan masyarakat harus berjalan beriringan.
“Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas 3T (testing, tracing, dan treatment),” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Guru Besar FKM UI, Hasbullah Thabrany mengatakan, sampai saat ini, belum ada penelitian jenis vaksin Covid-19 yang mampu tingkatkan antibodi lebih dari 12 bulan.
“Vaksin ini baru dikembangkan mulai Januari. Bisa jadi efektivitasnya hanya 6 sampai 12 bulan. Saya kira, belum ada vaksin yang bisa efektif tingkatkan antibodi lebih dari 12 bulan, karena ini virus baru. Vaksin Covid-19 tidak bisa disamakan dengan vaksin TBC yang diberikan 3 kali suntikan untuk seumur hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut Hasbulah mengatakan, vaksin terbaik adalah vaksin yang sudah disediakan pemerintah baik gratis maupun berbayar.
“Masyarakat tidak perlu menunda-nunda menunggu vaksin tertentu. Kalau vaksin Sinovac hanya bertahan 6 bulan, berarti masyarakat bisa terhindar dari Covid-19 selama 6 bulan ke depan. Ini yang harus ditekankan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: Riset Sosial Ekonomi Penting Dilakukan saat Pandemi
-
Indonesia Mulai Kembangkan Vaksin Covid-19 Buatan Sendiri Tahun 2022
-
PPKM Level 4 Berlanjut, Menko Perekonomian: Pemerintah Siapkan Insentif Tambahan
-
Ibu Hamil Vaksin Covid-19 Apa Boleh? Ini Jenis Vaksin yang Diperbolehkan
-
Tiba di Indonesia, 21 Juta Vaksin Sinovac Bakal Digunakan Pertengahan Agustus
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga