Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan kecerdasan buatan (AI) dan machine-learning berkontribusi banyak pada pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik.
Setiap siswa di kelas memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan pendekatan khusus untuk dapat memaksimalkan potensi mereka masing-masing.
Namun, karena keterbatasan sumber daya, materi pelajaran tidak bisa diberikan mengikuti kemampuan masing-masing siswa yang ada di kelas.
Kini, kecanggihan teknologi berhasil menghadirkan sistem baru yang lebih baik, yakni pembelajaran adaptif (adaptive learning).
Metode ini memungkinkan materi pelajaran dipersonalisasi atau dirancang khusus sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa, untuk memfasilitasi tingkat pemahaman dan pengetahuan mereka yang berbeda-beda.
Sistem pembelajaran adaptif ini bisa menjadi solusi bagi masa depan pendidikan Indonesia, karena setiap siswa dapat berkembang dan belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya sendiri.
Secara global, penerapan metode pembelajaran adaptif semakin meluas. Salah satu contoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah aplikasi latihan bahasa, Duolingo.
Duolingo memungkinkan setiap pengguna untuk memecahkan soal latihan dan mempelajari level bahasa baru, sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Berkat kecanggihan pembelajaran adaptif ini, Duolingo menjadi salah satu aplikasi pelatihan bahasa yang paling populer, dengan total 500 juta pengguna global.
Baca Juga: Saratoga Perluas Investasi di Bidang Pendidikan
Di Indonesia sendiri, penerapan pembelajaran adaptif digarap secara serius oleh Zenius. Sebagai pionir di bidang teknologi edukasi (edtech), Zenius menjadi edtech pertama di sektor K12 yang mengadopsi metode pembelajaran adaptif sejak awal Juli 2021 melalui fitur terbarunya, ZenCore.
ZenCore menyediakan materi dan pelatihan adaptif untuk mengembangkan keterampilan fundamental pengguna. Di dalamnya terdapat dua fitur utama, yakni CorePractice, tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan latihan dari 3 cabang konsentrasi utama, yaitu logika verbal, matematika, dan Bahasa Inggris.
Sementara CoreInsight menyediakan berbagai pengetahuan yang insightful seperti filsafat, basic sciences, dan big history, yang dapat digunakan untuk mendukung dan memperluas wawasan dan sudut pandang pengguna.
“Sejalan dengan misi utama Zenius, yakni menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kegiatan belajar, kehadiran fitur ZenCore diharapkan dapat membuat proses belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Kami optimis bahwa penggunaan teknik pembelajaran adaptif dapat menjadi stimulus positif dalam sistem pendidikan Indonesia dan bisa menjadi solusi untuk menerapkan pembelajaran personal secara masif, sehingga bisa merangsang minat dan motivasi belajar para siswa khususnya, dan masyarakat pada umumnya,” kata Sabda PS, Founder dan Chief Education Officer Zenius ditulis Jumat (30/7/2021).
Untuk membuka akses belajar seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia, fitur ZenCore dapat dimanfaatkan secara gratis oleh siapa saja. Peluncuran fitur baru ini telah mendapatkan sambutan positif, dimana tercatat lebih dari 65 ribu pengguna telah mencoba ZenCore dalam waktu kurang dari sebulan.
“Mayoritas pengguna ZenCore saat ini berasal dari kalangan profesional (non-pelajar), yang membuktikan bahwa proses belajar bisa dimulai dari mana saja, terlepas dari tingkatan usia, latar belakang, atau profesi sekali pun,” tambah Sabda.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto