Suara.com - Pakar strategi komunikasi publik Sony Subrata mengatakan, kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah berhasil dan teruji saat mampu mengendalikan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Sony melanjutkan, pemerintahan Presiden Jokowi juga mampu menciptakan keamanan baik di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi.
“Presiden Jokowi bisa menurunkan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia karena tiga hal. Pertama, kepemimpinannya yang kuat dan tegas. Sehingga instruksinya jelas dipahami, dari semua lini di pemerintah sampai ke semua masyarakat di daerah. Kedua, komunikasinya yang sangat baik dan simpatik. Presiden Jokowi tampil di semua media dengan jelas menyampaikan keputusan-keputusannya. Sehingga masyarakat bisa mendengar langsung. Ketiga, konsistensinya dalam memantau dan memeriksa semua pihak yang bertanggung jawab. Jadi, tidak ada pejabat yang bisa memberikan alasan macam-macam, karena Presiden memantau dengan rinci,” ujar Sony Subrata ditulis Kamis (26/8/2021).
Karena tiga hal inilah, Sony Subrata mengungkapkan bahwa, keberhasilan Presiden Jokowi dalam menurunkan lonjakan kasus dan mengendalikan penyebaran COVID-19 di Indonesia harus diapresiasi banyak pihak. Sebab Sony juga melihat, semua instruksi-instruksi yang Presiden Jokowi berikan kepada para Menteri Kabinet dan Kepala Daerah bisa dengan cepat dilaksanakan.
"Di berbagai negara, ketika terjadi lonjakan kasus COVID-19, sejumlah Negara sangat kewalahan untuk mengatur masyarakatnya agar mau disiplin dalam membatasi mobilitasnya. Bahkan banyak sekali demonstrasi besar-besaran terhadap pemerintah yang memberlakukan pengetatan pergerakan masyarakatnya. Sedangkan di Indonesia, tidak pernah terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa instruksi Presiden Jokowi sangat mudah untuk dipahami," ungkap Sony.
Lebih lanjut Sony menambahkan, keberhasilan kepemimpinan Presiden Jokowi juga terlihat dari hasil survei yang dikeluarkan oleh lembaga survey Indikator.
Berdasarkan survei tersebut, keberhasilan Presiden Jokowi dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah yang menunjukan tingkat responden sangat puas dan cukup puas sebanyak 61,1 persen.
“Mayoritas masyarakat Indonesia sangat percaya dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia. Hal ini terlihat dari survei indikator yang menunjukkan 55,5 persen cukup puas dan 5,5 persen sangat puas terhadap Pemerintah Pusat atau rata-rata mencapai 61,1 persen,” tutup Sony Subrata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya