Suara.com - Lini kesehatan menjadi salah satu sektor dengan perputaran uang paling tinggi semenjak wabah virus corona atau Covid-19 menerjang planet bumi.
Hal ini juga turut menyumbang pundi-pundi uang untuk para pengusaha di bidang layanan kesehatan. Salah satunya, ketua dan direktur pelaksana Max Healthcare Institute India, Abhay Soi yang belum lama ini jadi miliarder baru.
Pria yang baru berusia 48 tahun ini memiliki bidang usaha yang berada di garis depan pengobatan, pengujian, dan vaksinasi Covid-19 di India.
Akibat aktivitasnya yang tinggi selama wabah, saham Max melonjak 163% pada tahun lalu, meningkatkan kekayaan Abhay Soi lebih dair 23% menjadi lebih dari USD1,1 miliar (Rp15,6 triliun).
Dikutip dari Forber via warta Ekonomi, Max yang berkantor pusat di New Delhi mempekerjakan lebih dari 3.000 dokter di 17 fasilitas kesehatan termasuk 14 rumah sakit di Delhi, Mumbai, Mohali, Bathinda dan Dehradun.
Sekedar informasi, Max Healthcare Institue adalah jaringan rumah sakit terbesar kedua di India, setelah Rumah Sakit Apollo Chennai yang didirikan oleh dokter miliarder Prathap reddy.
“Saya percaya sektor perawatan kesehatan telah memasuki masa keemasannya dan mengingat status hampir bebas utang dan arus kas yang kuat dari Max Healthcare, kami berada pada posisi yang sangat baik untuk memanfaatkan hal yang sama,” kata Soi.
“Saya memperkirakan pertumbuhan berlipat ganda di tahun-tahun mendatang,” sambung dia,
Laba gabungan Max secara tahunan diprediksi mampu mencapai 29% selama lima tahun ke depan karena neraca dan arus kas yang kuat.
Baca Juga: Lula Kamal Minta Masyarakat Jangan Pilih-pilih Vaksin Covid-19, Kenapa?
Jaringan bisnis rumah sakit yang dikelola perusahaan ini setidaknya telah merawat 35.000 pasien Covid-1, melakukan 650.000 tes RT PCR dan memberikan 1,5 juta vaksin di 15 kota besar dan kecil di India.
Abhay Soi adalah alumnusSt Stephens' College elit dan MBA dari European University di Belgia. Ia memulai karirnya sebagai profesional restrukturisasi dengan perusahaan konsultan, Arthur Andersen di Mumbai.
Usai pindah ke tim restrukturisasi di EY dan KPMG, karirnya terus menanjak hingga akhirnya saat tengah mengerjakan restrukturisasi Rumah Sakit BL Kapur di Delhi, seorang klien menyatakan keinginannya untuk keluar..
Soi pun kemudian membeli perusahaan operasi rumah sakit dalam pembelian langsung setelah mengumpulkan dana dari JP Morgan.
Dengan keahlian dalam restrukturisasi, ia mampu membangun kembali rumah sakit dan akhirnya melunasi utangnya. Pada tahun 2014, Soi mengambil alih Rumah Sakit Nanavati yang sedang berjuang di pinggiran kota Mumbai.
Tahun lalu, di tengah pergolakan pandemi, Soi memperkuat merger tonggak sejarah antara Radiant dan Max Healthcare dalam kesepakatan multi-tingkat dengan dukungan perusahaan ekuitas swasta KKR.
Berita Terkait
-
Naik Angkot di Kota Bogor Harus Bawa Kartu Vaksin, Ini Kata Dishub
-
Ini Jadwal Mobil Keliling dan Sentra Mini Vaksin Covid-19 Jakarta, Rabu 1 September
-
Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Medan Targetkan Testing 23.170 Orang Per Hari
-
Laporan Intelijen AS Dinilai Gagal Cari Asal Usul Virus Corona
-
Kabur dari Rumah Sakit Jiwa, Petani Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam