Suara.com - Harga minyak kembali tergelincir pada akhir perdagangan Selasaatau Rabu pagi (WIB), akibat tertekan nilai dolar AS dan kekhawatiran melemahnya permintaan di Amerika Serikat dan Asia.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober kehilangan 94 sen atau 1,4 persen, menjadi menetap di 68,35 dolar AS per barel dan menyentuh level terendah sesi di 67,64 dolar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 53 sen atau 0,7 persen, menjadi ditutup pada 71,69 dolar AS per barel setelah jatuh 39 sen sehari sebelumnya.
Wakil presiden pasar minyak mentah di Mobius Risk Group, John Saucer menyebut, penguatan dolar dan langkah Arab Saudi pada Minggu (5/9) untuk memangkas harga jual resmi (OSP) Oktober menekan minyak mentah.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,32 persen menjadi 92,5126 pada akhir perdagangan Selasa (7/9/2021), menyusul kenaikan 0,2 persen di sesi sebelumnya. Dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Orang-orang membaca perubahan harga Saudi sebagai tanda memudarnya permintaan Asia dan skala pemotongan lebih besar dari yang diperkirakan," kata Saucer, dikutip via Antara.
Arab Saudi memangkas harga untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke Asia setidaknya 1 dolar AS per barel. Langkah tersebut, sebuah tanda bahwa konsumsi di wilayah pengimpor utama dunia tetap hangat, terjadi ketika penguncian di seluruh Asia untuk memerangi varian Delta dari virus corona telah mengaburkan prospek ekonomi.
Data yang dirilis pada Jumat (3/9) juga menunjukkan ekonomi AS pada Agustus menciptakan lapangan kerja paling sedikit dalam tujuh bulan, karena perekrutan di sektor pariwisata dan perhotelan terhenti di tengah kebangkitan infeksi COVID-19.
Namun, harga minyak mendapat dukungan dari indikator ekonomi China yang kuat dan berlanjutnya pemadaman pasokan AS akibat Badai Ida.
Baca Juga: Arab Saudi Perbolehkan Vaksin Sinovac, Jamaah Indonesia Ternyata Belum Bisa Umrah
Impor minyak mentah China naik 8,0 persen pada Agustus dari bulan sebelumnya, data bea cukai menunjukkan, sementara ekonomi China mendapat dorongan karena ekspor secara tak terduga tumbuh lebih cepat pada Agustus.
Di Teluk Meksiko, sekitar 79 persen dari produksi minyak masih ditutup, atau 1,44 juta barel per hari, regulator AS mengatakan pada Selasa (7/9), lebih dari seminggu setelah dilanda Badai Ida.
Berita Terkait
-
Arab Saudi Beri Diskon Harga Jual Minyak untuk Kawasan Asia
-
Permintaan Tinggi, Harga Minyak Dunia Kembali Naik
-
Sempat Berhenti karena Pandemi, Tahfidz Alquran di Masjidil Haram Kembali Dibuka
-
Harga Minyak Dunia Terdongkrak Naik Berkat Optimisme Ekonomi Global
-
Profil 3 Ulama Indonesia Jadi Imam Besar Masjidil Haram
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%