Suara.com - Pandemi Covid-19 memberi dampak di berbagai sektor industri, namun peristiwa ini juga mendorong perubahan serta perkembangan, khususnya di bidang teknologi transformasi digital dan industri kota pintar yang kini gencar dilakukan pemerintah dan pihak swasta.
Kota pintar atau smart city merupakan konsep penataan kota modern dengan mengintegrasikan teknologi informasi serta komunikasi dengan bantuan jaringan perangkat Internet of Things.
Di Indonesia sendiri, terdapat 514 kota dan kabupaten yang mulai melakukan transformasi menjuju kota pintar. Hal ini menjadi peluang besar untuk investor dan perusahan rintisan di bidang teknologi properti digital.
Sinar Mas Land sendiri telah mentransformasi BSD City sebagai integrated smart digital city sejak awal tahun 2016 lalu. Township ini sekarang telah lengkap dengan sarana serta prasarana berbasis digital seperti fiber optic untuk internet berkecepatan tinggi, traffic command centre dan sebagainya.
Lebih jauh, Sinar Mas Land juga membangun Digital Hub sebagai kawasan yang ditujukan sebagai pusat pendidikan, komunitas, perusahaan rintisan hingga perusahaan multinasional di bidang teknologi digital.
“Digital Hub telah menjadi sebuah ekosistem bagi banyak perusahaan digital, termasuk dari ranah proptech dan smart city yang saat ini sangat dibutuhkan di masa pandemi ini. Hal tersebut mendorong Digital Hub untuk memfasilitasi startup proptech agar dapat dikembangkan oleh generasi muda dan hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Hal ini kami lakukan dalam kampanye Digital Hub Next Action (DNA) yang membantu akselerasi perusahaan rintisan (startup),” kata Chief Digital Tech Ecosystem and Development – Sinar Mas Land, Irawan Harahap ditulis Jumat (10/9/2021).
Saat ini, Sinar Mas Land melalui Digital Hub menggandeng Prasetia Dwidharma mengadakan program Escalate by Prasetia yang diluncurkan secara daring pada 9 September 2021.
Program itu memberikan pembinaan bagi para pegiat startup serta memberikan akses bagi para peserta program untuk terkoneksi dengan pasar teknologi digital hingga investor.
Kegiatan ini diharapkan bisa jadi wadah bagi perusahaan rintisan untuk berkembang secara berkelanjutan agar dapat berkontribusi bagi perkembangan kota pintar, khususnya di BSD City.
Baca Juga: Qlue dan WeGO Mendorong Implementasi Teknologi Smart City
CFO Prasetia Dwidharma, Ardi Setiadharma menjelaskan bahwa program Escalate bertujuan untuk mengakselerasi perusahaan rintisan di industri teknologi smart city (kota pintar) khususnya di bidang mobility, data analytics, parking system, property tech, energy saving, dan commerce/retail/SME enabler.
“Dengan mengikuti program Escalate, perusahaan rintisan dapat melakukan proyek uji coba (pilot project) di ekosistem Sinar Mas Land dan Prasetia Dwidharma. Selain itu, peserta akan mendapatkan pengarahan dan bantuan validasi bisnis langsung dari mentor-mentor unggulan. Hal ini membantu mereka berkembang secara internal, dengan mengikuti sejumlah pelatihan dan juga berkembang dari segi produk dan pelaksanaan di pasar yang kompetitif,” ujar Ardi.
“Program tersebut sangat berguna bagi founder di industri smart city sekaligus membantu mereka membuka wawasan serta memberi kesempatan dalam menghadapi kebutuhan perkotaan langsung di salah satu township Sinar Mas Land yaitu BSD City,” kata Co-Founder Qiscus, Delta Purna Widyangga yang juga menjadi salah satu mentor Escalate.
Co-Founder Cakap, Tomy Yunus yang turut hadir dalam Virtual Press Conference sebagai salah satu contoh Startup yang turut mendukung gerakan Smart City dan sudah mendapatkan pendanaan hingga Seri A+, menyatakan bahwa perjalanan startup merupakan perjalanan yang berat dan program seperti Escalate bisa membantu para founder pemula mendapatkan berbagai pengalaman berharga dari para mentor dan ilmu-ilmu bagaimana startup harus go-to-market.
Program ini akan berlangsung selama enam bulan didampingi oleh sejumlah mentor profesional antara lain Ardi Setiadharma (CFO of Prasetia Dwidharma), Arya Setiadharma (CEO of Prasetia Dwidharma Venture Partner at MDI Ventures), Nicko Widjaja (CEO of BRI Ventures), Hiro Kiga (Co-Founder/COO of Wallex Technologies), Afia Fitriati (Co-Founder and CEO of Fast8), Delta Purna Widyangga (Co-Founder Qiscus), Gani Lie (Head of Investment MDI Ventures), Gusli Ariyanto (Finance Accounting Astra Modal Ventura), dan Olivia Yanuarita (Finance Manager Prasetia Dwidharma).
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan