Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk mengembangkan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). Ini guna mendukung penurunan stunting di Tanah Air.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, penurunan stunting yang tengah digencarkan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan komitmen bersama dan koordinasi lintas sektor melalui optimalisasi sumber daya terintegrasi," tutur pria yang akrab disapa SYL tersebut.
Sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, terdapat 5 pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, di mana Kementerian Pertanian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pilar ke-4, yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat.
Untuk itu, SYL telah menetapkan salah satu cara bertindak dalam strategi ketahanan pangan yaitu diversifikasi pangan yang mencakup penganekaragaman sumber pangan, terutama dari pekarangan pangan.
Sementara Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy menjelaskan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengingkatkan produksi pangan, menguatkan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat serta melakukan pengayaan nilai gizi sumber pangan untuk meningkatkan ketersediaan pangan.
"Serta melaksanakan stabilisasi pasokan dan distribusi pangan serta mendorong peningkatan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman,” ujar Sarwo Edhy dalam pidato pembukaan Webinar Kebijakan dan Strategi Program Ketahanan Pangan untuk Percepatan Penurunan Stunting, pada Kamis (16/09/2021) yang diselenggarakan BKP dan Sekretariat Wakil Presiden RI.
Sarwo yang juga Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Pertanian mengungkapkan, salah satu komitmen Kementan dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).
“P2L dan LPM ini kita kembangkan dengan tujuan meningkatkan ketersediaan dan akses pangan yang bergizi, sehingga mendorong penguatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Kementan: Peluang Ekspor Beras Premium sangat Besar
Ketahanan pangan dan gizi sangat terkait erat dengan penurunan stunting seperti kata Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden.
“Kekurangan pangan bergizi pada ibu hamil dan anak merupakan salah satu penyebab utama terjadinya stunting. Oleh karena itu, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam percepatan penurunan stunting," tambahnya.
P2L dikembangkan dengan mendorong keterlibatan aktif berbagai kelompok masyarakat untuk bertanam di pekarangan, sehingga setiap rumah tangga dapat memproduksi bahan pangan yang beragam dan bergizi. Dengan begitu, P2L berkontribusi bagi percepatan penurunan stunting.
Tercatat kegiatan P2L dan LPM menjadi kegiatan di bidang pangan dan gizi dalam matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Karena itu, Sarwo juga menekankan pentingnya pemerintah daerah mereplikasi kegiatan P2L dan LPM ini guna menjaga keberlanjutan ketahanan pangan di daerah.
“Saya berharap kegiatan ini dapat didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah dan semua pihak untuk dapat mereplikasi dan menjaga keberlanjutan kegiatan P2L dan LPM melalui berbagai sumber daya agar ketahanan pangan dan gizi kita semakin kokoh dan terjaga,” tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Terbitkan Berita Dugaan Pemaksaan oleh Oknum Dosen UAD, LPM Poros dapat Intimidasi
-
Mentan SYL: Pertanian adalah Kekuatan Masa Depan Indonesia
-
Direktur Rumah Ekonomi Rakyat: Saat Resesi, Sektor Pertanian Jadi Penyelamat
-
Presiden Jokowi Dorong Industri Porang Siap Ekspor Produk Olahan
-
Presiden Jokowi Instruksikan Mentan Seriusi Porang Sebagai Komoditas Andalan Ekspor
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
Terkini
-
Stok BBM Shell Super dan V-Power Telah Tersedia, Cek SPBU di Wilayah Ini
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Promo Alfamart Berlaku Hingga 15 September 2025, Ada Diskon Susu dan Serba Gratis!
-
Senin Bukan Lagi Horor! Sambut Promo DonDay KFC: Kenyang Berdua, Kantong Tetap Aman!
-
5 Lokasi Rumah Murah di Cileungsi Harga Mulai 130 Juta, Cocok untuk Milenial Gaji UMR
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
DANA Kaget: Rejeki Nomplok di Era Digital? 3 Link Aktif Terbaru Hari Ini
-
Pemerintah Pede Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp35 Triliun Meski Daya Beli Lesu
-
Promo Sarapan HeBat di McD: Perut Kenyang, Kantong Aman Mulai Rp15 Ribuan!
-
Dompet Terasa Pas-pasan? 5 Tanda Ini Justru Bukti Anda Sudah Masuk Jebakan Kelas Menengah