Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti sejumlah peristiwa dunia yang saat ini sedang menimpa sejumlah negara, mulai dari China yang mengalami krisis energi listrik dan Inggris yang mengalami krisis energi bahan bakar.
Sri Mulyani menerangkan kenaikan harga komoditas yang sangat luar biasa usai dihantam pandemi Covid-19 membuat permintaan akan sejumlah komoditas meningkat drastis.
Saat ini harga komoditas luar biasa meningkat, bahkan dengan terjadinya beberapa krisis energi di berbagai tempat, kita melihat harga-harga dari minyak dan gas maupun batubara melonjak luar biasa sangat tinggi," kata Sri Mulyani dalam acara Forum Indonesia Bangkit, Rabu (29/9/2021).
Sri Mulyani mengatakan, kenaikan harga komoditas itu memang memberikan dampak positif. Namun hal itu juga bisa memberikan konsekuensi terhadap postur APBN di tahun 2021 maupun 2022.
"Ini yang harus kita waspadai," ucapnya.
Sebelumnya dirinya juga menyoroti berita gagal bayarnya perusahaan properti raksasa asal China, Evergrande. Menurut dia perkembangan potensi default ini mesti diwaspadai kara bisa berdampak terhadap kondisi perekonomian global.
"Isu stabilitas sektor keuangan terutama di China menjadi perhatian, yaitu terjadinya gagal bayar dari satu perusahaan konstruksi real estate yang sangat besar, yaitu Evergrande," kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan saat ini kondisi ekonomi global belum seutuhnya bangkit dari pandemi virus Covid-19.
"Dari sisi downrisk-nya sebetulnya belum membaik, varian delta mutasi virusnya masih akan terjadi, pemulihan ekonomi tidak merata, inflasi di berbagai negara menimbulkan komplikasi," katanya.
Baca Juga: RAPBN 2022 Disetujui, Penerimaan Pajak Ditargetkan Rp1.510 Triliun
Dia menjabarkan bahwa Evergrande merupakan perusahaan kontruksi kedua terbesar di China. Kini korporasi itu dirundung utang di atas US$300 miliar.
"Dia mengalami situasi yang sangat tidak mudah dan akan memberikan dampak baik terhadap ekonomi domestik maupun global," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah