Suara.com - Harga minyak dunia turun setelah mencapai rekor tertinggi multi tahun pada perdagangan Senin, disebabkan karena data industri yang melemah.
Mengutip CNBC, Selasa (19/10/2021) Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 53 sen atau 0,6 persen menjadi USD84,33 per barel setelah menyentuh USD86,04 per barel, level tertinggi sejak Oktober 2018.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 16 sen atau 0,19 persen menjadi USD82,44 per barel, setelah mencapai USD83,87, tingkat tertinggi sejak Oktober 2014.
Kedua kontrak tersebut melesat setidaknya 3 persen minggu lalu. Data industri yang lebih lemah itu diperparah oleh meningkatnya ekspektasi produksi pada Senin, lebih lanjut membebani sentimen pasar.
Produksi pabrik-pabrik Amerika turun paling tajam dalam tujuh bulan sepanjang periode September karena kekurangan semikonduktor global yang berkelanjutan menekan output kendaraan bermotor, bukti lebih lanjut bahwa kendala pasokan menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Pasar minyak dimulai dengan banyak kegembiraan, tetapi data yang lemah pada produksi industri Amerika menyebabkan orang kehilangan kepercayaan terhadap permintaan, dan China merilis data yang meningkatkan kekhawatiran itu," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di New York.
Produksi Amerika dari shale basins diperkirakan meningkat pada November, menurut laporan bulanan AS, Senin.
Produksi minyak dari cekungan Permian Texas dan New Mexico diperkirakan naik 62.000 barel per hari menjadi 4,8 juta barel per hari bulan depan, ungkap Badan Informasi Energi, dalam laporan produktivitas pengeborannya.
Total produksi minyak dari tujuh formasi shale utama diperkirakan naik 76.000 barel per hari menjadi 8,29 juta barel per hari pada bulan tersebut.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Sentuh Harga Tertingginya Dalam 3 Tahun Terakhir
Dorongan awal yang lebih tinggi pada sesi Senin terjadi karena pelaku pasar melihat pelonggaran pembatasan setelah pandemi Covid-19 dan musim dingin yang lebih dingin di belahan bumi utara bakal meningkatkan permintaan.
"Pelonggaran pembatasan di seluruh dunia kemungkinan akan membantu pemulihan konsumsi bahan bakar," kata analis ANZ Bank dalam sebuah catatan.
Dia menambahkan peralihan gas-ke-minyak bagi pembangkit listrik saja dapat meningkatkan permintaan sebanyak 450.000 barel per hari pada kuarter keempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Bahlil Salurkan Listrik dan Resmikan PLTMH di 3 Wilayah
-
Telin, SDEC, dan ITCO Niaga Perkuat Kolaborasi Regional untuk Pengembangan Sistem Kabel Laut ICE II
-
CEK FAKTA: Jokowi Buat Natuna Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat China
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025
-
Menkeu Purbaya Yakin IHSG 9.000 Akhir 2025, 10 Tahun Lagi 32.000
-
BP Taskin Apresiasi Program CSR Harita Nickel di Pulau Obi: Dukung Kemandirian Ekonomi