Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut hingga 15 Oktober 2021, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional 2021 telah mencapai Rp428,21 triliun atau telah mencapai 57,5 persen dari pagu sebesar Rp744,44 triliun.
Progres signifikan terjadi khususnya pada kluster kesehatan dan perlindungan sosial.
Sri merinci untuk program kesehatan telah terealisasi sebesar Rp115,84 triliun atau mencapai 53,9 persen dari pagu Rp214,96 triliun.
"Penggunaannya untuk pembangunan RS darurat Asrama Haji Pondok Gede hingga Pembagian paket obat untuk masyarakat," kata Sri Mulyani dalam webinar Sinergi Pengawasan Nasional Program PC-PEN 2021, Kamis (21/10/2021).
Selain itu, juga diperuntukkan untuk biaya perawatan 580,29 ribu pasien, insentif tenaga kesehatan 1,26 juta di tingkat pusat dan santunan kematian untuk tenaga kesehatan sebanyak 446 orang. Selain itu, juga terkait pengadaan 121,41 juta dosis vaksin.
Sri Mulyani turut menyampaikan bahwa jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, anggaran kesehatan PEN tahun ini juga melonjak sangat tinggi. Jika pada tahun sebelumnya di bawah Rp60 triliun, kini pagu anggaran kesehatan mencapai Rp214,96 triliun.
"Sampai dengan hari ini, realisasinya telah mencapai Rp115.84 triliun," katanya.
Untuk kluster lainnya, realisasi perlindungan sosial saat ini sudah mencapai Rp122,47 triliun atau 65,6 persen dari pagu Rp186,64 triliun, program prioritas sebesar Rp67 triliun atau 56,8 persen dari pagu Rp117,94 triliun.
Selanjutnya dukungan UMKM dan korporasi Rp62,60 triliun atau 38,5 persen dari pagu Rp162,40 triliun, serta insentif usaha Rp60,31 triliun atau 96 persen dari pagu Rp62,83 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani Tak Ingin Anggaran Penanggulangan Covid-19 Diselewengkan Lagi
Berita Terkait
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Kemenkeu Akui Realisasi Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Masih Rendah, Baru 64% dari Rp 144,6 T
-
IHSG Cetak 22 Rekor Sepanjang 2025, 1 Kali Era Sri Mulyani dan 21 Kali Era Menkeu Purbaya
-
Purbaya Ungkap Alasan Sebenarnya Ekonomi Indonesia Tertahan di Awal Tahun
-
Sebut 'Salah Urus', Purbaya Bongkar Ekonomi 2025 Alami Perlambatan Hingga 8 Bulan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen