Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar puncak peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2021. Acara digelar secara luring terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat di auditorium Kementerian PUPR dan juga secara hybrid melalui kanal YouTube Kementerian PUPR dan Zoom pada Rabu, (27/10/2021).
Kegiatan dimulai dengan memutarkan video tentang Kiprah Kementerian PUPR dalam mendukung penurunan emisi karbon dan peningkatan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan laporan kegiatan oleh panitia acara, pembacaan pidato oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan talksow pada acara puncak Hari Kota Dunia 2021 dengan tema “Percepatan Aksi Perkotaan untuk Dunia Bebas Karbon dan Adaptasi Kota yang Bertahan Iklim.
Acara yang dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono ini juga menampilkan Andi F Noya sebagai Moderator. Acara ini juga dihadiri secara langsung oleh Diana Kusumastuti (Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR), Achmad Subki (Kepala BBPJN Jatim-Bali), Yulius (SNVT PJSA Pemali Juana), Dewi Ardit A. (PPK Prasarana Strategis), Tonny Hartono (Kepala UPTD Sampah Manggar-Balikpapan) dan Putu Ayu Saraswati (Puteri Indonesia Lingkungan 2020).
Dalam pidatonya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meminta kepada seluruh jajarannya untuk membuat program pembangunan infrastruktur yang mendukung terhadap penurunan emisi karbon. Sebab, emisi karbon yang berdampak terhadap perubahan iklim memiliki segudang bahaya. Sebut saja bencana Badai Seroja yang menghantam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Badai Seroja itu tidak pernah terjadi di Indonesia, tapi terus terjadi di NTB dan NTT. Itu baru ekornya saja yang mengenai Indonesia. Dan itu adalah salah satu dampak dari perubahan iklim. Untuk itu, saya ingin mengajak kita smeua, khsusunya rekan-rekan saya di PUPR untuk mengevaluasi desain kriteria untuk seluruh bangunan yang dikerjakan PUPR," tutur Basuki.
Sejauh ini, sebenarnya Kementerian PUPR sudah turut berkontribusi dalam mengendalikan perubahan iklim melalui berbagai pembangunan infrastruktur. Ada beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Salah satunya adalah mendorong penerapan ketentuan Bangunan Gedung Hijau (BGH) sesuai amanat PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung yang dilengkapi dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Lewat aturan ini, Kementerian PUPR terus mendorong penerapan bangunan gedung hijau dan berperan sebagai regulator dan operator penyelenggaraan konstruksi gedung hijau yang berkualitas dan efisien.
Prinsip-prinsip bangunan gedung hijau meliputi pengurangan sumber daya (lahan, material, air, sumber daya alam dan sumber daya manusia), pengurangan timbulan limbah, penggunaan kembali sumber daya yang telah digunakan sebelumnya, penggunaan sumber daya hasil siklus ulang, perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan hidup melalui upaya pelestarian, mitigasi risiko keselamatan kesehatan perubahan iklim dan bencana. Hal yang paling utama dalam penerapan bangunan gedung hijau adalah harus terpenuhinya standar teknis bangunan gedung.
Setidaknya ada 61 bendungan yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR sepanjang 2020-2024. Namun, lanjut Basuki, hal itu belum tentu dapat menjamin Indonesia dapat terhindar dari perubahan iklim yang nyata. Artinya, banjir bandang, longsor maupun bencana lainnya bisa saja menerpa sewaktu-waktu.
Baca Juga: Jalan Tol Bali Mandara, Kementerian PUPR Tekankan Aspek Pemeliharaan
"Apakah 61 bendungan itu cukup? Belum tentu. Karena desain teknis perlu kita evaluasi lagi. Baik itu storage capacity-nya, karena curah hujan akan lebih besar dari yang biasanya. Untuk itu saya minta semua insan PUPR untuk konsisten menerapkan prinsip-prinsip dasar (adaptasi berketahanan iklim). Sehingga Indonesia bisa beradaptasi dengan perubahan iklim ini," katanya.
Sementara itu, Putu Ayu Saraswati, Puteri Indonesia Lingkungan 2020 mengajak anak muda untuk mengurangi emisi karbon dengan mengubah gaya hidup.
“Di era digitalisasi ini memang sangat mudah untuk menyebarluaskan isu-isu mengenai lingkungan. Permasalahannya dengan kemudahan itu terkadang anak-anak generasi sekarang merasa bahwa sharing saja cukup, padahal itu harus dibarengi dengan keberlanjutan,” ucapnya.
Acara ini ditutup oleh pemutaran video pengumuman pemenang lomba video, foto dan karya tulis. Sebagai penutup, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengatakan, acara ini bisa menjadi momentum pembelajaran dan generasi muda untuk bisa berkiprah pada penurunan emisi karbon. Menurutnya, tantangan ke depan akan semakin banyak.
“Namun dengan kolaborasi baik, kita yakin bsia wariskan lingkungan yang sehat dan asri bagi penerus bangsa,” ucapnya.
Indah Raftiarty ER
Pranata Humas Ahli Muda Kementerian PUPR
Berita Terkait
-
Tingkatkan Geliat Pariwisata, PUPR Bangun 265 Unit Sarhunta di Kampung Warna Warni Parapat
-
Berkat Program Pamsimas, Desa Ini Kini Merdeka dari Kekeringan Panjang
-
Program KemenPUPR Digenjot Cepat, Target Warga Berpenghasilan Rendah Untuk Miliki Rumah
-
Pembangunan Infrastruktur Pemulihan Ekonomi Negara Telan Anggaran Rp100,59 Triliun
-
Hapernas 2021, Menteri PUPR: Rakyat Butuh Rumah Layak Huni dan Berkualitas
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus