Suara.com - Sebuah diskusi yang mempertemukan 50 pengamat kripto, khususnya Bitcoin dan Ethereum pada Jumat (29/10/2021) memperkirakan pertumbuhan luar biasa dari dunia kripto.
Mereka menyimpulkan, ETH diprediksi mencapai harga US$5.000 sebelum tahun 2021 berakhir. Tidak hanya itu, ETH juga diprediksi mencapai harga US$50.000 pada tahun 2030.
“Ethereum melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mendukung pengembangan di blockchain dan akan memiliki model penambangan Proof-of-Stake (PoS) yang lebih ringan daripada Bitcoin [yang], berarti berpotensi menjadi tulang punggung web 3.0,” ujar Pendiri dari operator ATM kripto, CoinFlip, dan anggota panel, Daniel Polotsky.
Daniel menyebut, Ether akan mengalahkan Bitcoin setidaknya dalam satu dekade. Sekadar informasi, web 3.0 adalah gagasan internet yang terdesentralisasi. Sesuatu yang masih sangat berbeda dengan versi saat ini, web 2.0, yang masih terpusat di AS.
Berkat teknologi blockchain, web 3.0 bukanlah hal yang mustahil.
Perkembangan Ethereum
Belum lama ini, Ethereum menyelesaikan pembaruan Altair yang semakin membuat Ethereum mendekati versi masa depannya. Versi ini membuat ETH mampu fokus pada pengurangan transaksi macet dan menjadi lebih cepat dengan membuat 64 blockchain yang bekerja secara harmonis.
Pembaruan ini memungkinkan jaringan untuk beralih konsensus, dari Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS) yang mengurangi emisi karbon hingga 99 persen.
Tidak hanya pembaruan internal, faktor eksternal juga turut mengangkat kripto ini di mata para investor.
Baca Juga: Bahtsul MasaiI Nahdlatul Ulama Jawa Timur Putuskan Kripto Haram, Ini Dasarnya
Besarnya perputaran transaksi di idustri NFT, khususnya di marketplace OpenSea, serta ramainya penggunaan Ether di game blockchain seperti Axie Infinity, telah menjadikan ETH pusat perhatian.
Mengikuti hukum supply-demand (pasokan dan permintaan), harga Ether tentu berpeluang besar untuk terus bergerak naik dan mencetak ATH baru.
Apakah ini akan mampu mengalahkan Bitcoin? Bisa saja, karena tidak ada yang tidak mungkin di industri kripto. Yang menjanjikan masa depan lebih baik tentu akan menjadi pemenangnya.
Berita Terkait
-
Facebook Jadi Meta, NFT Akan Jadi Karakter Dalam Dunia Virtual Metaverse
-
Kazakhstan Diperkirakan Punya US$5 miliar Dari Penambangan Kripto Selama 5 Tahun
-
Cupi Cupita Diberi Mahar Uang Kripto, Ini Alasannya
-
Eshark, Token Kripto Games Pertama Asal Indonesia Bakal Listing di Bursa Eropa
-
Aset Kripto Senilai Rp1,8 Triliun Dicuri Hacker, Pelaku Pakai Flash Loan Attack
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Pemerataan Ekonomi, BRI Salurkan BLTS Kesra Tahap I Senilai Rp4,4 Triliun untuk 4,9 Juta Keluarga
-
Ingin Beli Emas? Ini 3 Langkah Mudah di Pegadaian yang Wajib Kamu Tahu!
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
China Hingga Vietnam Tertarik Bangun Pabrik Baja di Dalam Negeri
-
OJK Akan Hapus Bank Kecil dengan Modal Minim
-
Utang Pinjol Tembus Rp 90,99 Triliun, Yang Gagal Bayar Semakin Banyak
-
Pemerintah Beberkan Alasan Baja RI Keok Sama China
-
Purbaya Mau Redenominasi, BI: Harus Direncanakan Matang