Suara.com - Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno langsung membawa perubahan di Desa Wisata Liya Togo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Dengan datangnya Sandiaga ke Wakatobi, pedagang kaki lima baik itu makanan kecil dan lainnya mengalami kenaikan omzet. Kedatangan Sandiaga dirasa mampu meningkatkan atau membangkitkan ekonomi masyarakat.
Masyarakat juga cukup puas dan bangga karena desanya sudah didatangi mas menteri sapaan akrab Sandiaga. Selain itu, souvenir daerah tersebut pun terangkat sehingga tidak hanya memiliki nilai ekonomis melainkan juga nilai sentimental yang bisa menjadi suatu kenangan terhadap lokasi tersebut.
“Apalagi kita tahu kalau Souvenir juga masuk dalam ekonomi kreatif,” kata Sandi ditulis Rabu (1/12/2021).
Namun, Mas Menteri mendapatkan informasi kalau masyarakat desa Wisata Liya Togo mengalami kendala bila ingin membuat souvenir.
Pengelola desa melapor ke Mas Menteri kalau mereka belum memiliki mesin jahit dan mesin bordir demi keperluan peningkatan fesyen mereka. Oleh karena itu, selama ini desa menjahit dan membordir menggunakan jasa desa lain dan mengeluarkan biaya yang cukup mahal, sehingga mendapatkan keuntungan yang sedikit.
“Padahal mereka itu yang mendesain tapi karena tidak ada mesinnya maka mereka bawa ke lokasi lain sehingga keuntungannya sangat sedikit dan juga proses pembuatannya menjadi memakan waktu lebih lama,” tegasnya.
Bahkan salah satu perajin mengaku kalau keuntungan mereka sangat sedikit karena harus menjahit dan membordir di desa lain. Hal tersebut pastinya bisa membuat pendapatakan mereka berkurang.
“Jadi Mas Menteri, kalau kita punya mesin sendiri tentunya berbeda pendapatannya,” tutur ibu-ibu pengajin.
Baca Juga: Berduka Ameer Azzikra Meninggal Dunia, Sandiaga Uno Ungkap Sempat Janji Ketemuan
Untuk itu, Mas Menteri melalui kementrian memberikan dua mesin jahit dan dua unit mesin border yang telah dipesan dari Kendari. Dia berharap bantuan ini bisa membuat pendapatan para pembuat souvenir ini naik pendapatannya sehingga meningkatkan ekonomi penduduk desa.
“Terima Kasih mas Menteri atas mesin jahit dan bordirnya, jadi kita tidak usah bordir di luar desa,” ujar wanita yang berjualan syal dan sarung khas Wakatobi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik