Suara.com - Kebutuhan obat di Indonesia cukup besar sehingga industri ini dianggap cukup vital. Mirisnya, 95 persen kebutuhan obat di Indonesia masih impor. Hal ini disampaikan Prof Dr. Suwijiyo Pramono, dalam acara Sarasehan Jamu Nusantara.
"Bahan obat sintetis 95 persen kita masih impor. Ini masalahnya. Kita masih tergantung terus dari impor. Sudah berapa triliun yang sudah kita gunakan untuk membeli obat dari luar negeri. Bahkan bukan hanya obat, tapi bahan-bahan pengisi yang digunakan oleh para industri jamu, itu pun impor. Ini kan sangat menyedihkan," kata Pakar Farmasi Universitas Gajah Mada, Prof Dr. Suwijiyo Pramono, Kamis (2/12/2021).
Ia lantas mengajak para peneliti obat dan jamu agar saling bekerja sama guna meningkatkan potensi dalam negeri agar bisa dikembangkan.
Lebih jauh, menurutnya, kini masyarakat lebih memilih obat impor karena mudah dikonsumsi dan tanpa mengolah lebih rumit layaknya obat herbal.
"Masyarakat kita lebih sering impor itu kenapa? karena lebih mudah. Nggak boleh sebenarnya begitu. Karena akan merugikan anak cucu. Misalnya tanaman herba timi yang sudah lama dipergunakan untuk obat anti batuk. Pada tahun 70-80an, tanaman itu menjadi andalan di seluruh apotik di kota Madya Yogyakarta. Karena daun timi itu sangat manjur sekali," kata Suwijiyo.
"Tapi seiring berjalannya waktu, masuk obat-obat impor yang lebih simpel penggunaannya. Kalau daun timi kan harus mengekstraksi, perlu diproses dulu sebelum dikonsumsi. Inilah yang membuat masyarakat kita malas dan lari ke obat impor," lanjut dia, dikutip via IDX Channel.
Berita Terkait
-
FDA Izinkan Pil Antivirus Jadi Obat COVID-19, Apakah Efektif?
-
Pfizer Yakin Obat Covid-19 Paxlovid Efektif Melawan Infeksi Varian Omicron
-
Terima Kado 'Obat Sakit Kepala', Ternyata Isinya Bukan Sembarang Obat
-
Satpam RSUD Serang Curi Ribuan Obat Penenang, Berujung Dibui
-
Terkendala Masalah Transportasi, Pasien TBC-RO Bisa Gagal Selesaikan Pengobatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM
-
Menkeu Purbaya Pertimbangkan Tambah Anggaran TKD ke Pemda 2026, Ini Syaratnya