Suara.com - Selama hampir 14 tahun pelaksanaannya, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat miskin di perdesaan dan pinggiran kota. Manfaat itu bukan saja berupa mudahnya akses air minum dan sanitasi, melainkan juga pemberdayaan berupa partisipasi, kemandirian, juga kesetaraan dalam kegiatan ekonomi maupun sosial.
Program Pamsimas memiliki tujuan sederhana, yaitu memenuhi ketersediaan air minum dan sanitasi layak.
Namun dalam prosesnya, program ini melibatkan berbagai kalangan dan menyentuh aspek luas kehidupan (ekonomi, sosial, kesehatan dan pelestarian alam) sedemikian sehingga bersifat multi-dimensional dan multi- stakeholders. Berkat pendekatannya yang menjunjung semangat kolaborasi, program sederhana ini bahkan memberi manfaat jauh lebih luas dari sekadar cuma soal penyediaan air dan sanitasi.
Pamsimas menjadi bersifat inklusif, karena pertama-tama bertumpu pada keterlibatan masyarakat penerima manfaat. Program ini bahkan dirancang untuk melibatkan warga masyarakat yang paling marjinal sekalipun, seperti komunitas adat tradisional, kalangan perempuan, dan penyandang disabilitas.
Di atas semua itu, program ini mengedepankan prinsip partisipasi dan gotong royong (kerja sama). Gotong royong yang dimaksud, salah satunya adalah dalam hal pembiayaan.
Dana Program Pamsimas adalah hasil dari gotong royong berbagai pihak, yang disatukan dalam satu wadah. Pamsimas telah berhasil menggabungkan dana internasional, dana pemerintah dari pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga desa, dan dana dari masyarakat dalam satu wadah itu.
Alokasi anggaran pada setiap Program Pamsimas terdiri dari 70 persen dana pemerintah pusat atau daerah, 10 persen (minimal) dari anggaran desa, dan 20 persen sisanya merupakan kontribusi masyarakat dalam bentuk tunai 4 persen, serta 16 persen dalam bentuk benda/barang/ tenaga.
Dana dari masyarakat itu pun bentuknya kontribusi, hasil dari gotong royong juga, baik dalam bentuk tunai yang dikumpulkan dari masyarakat maupun dalam bentuk tenaga kerja berupa kerja bakti gotong royong warga.
9 Prinsip Program Pamsimas
Baca Juga: Kementerian PUPR Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Rumah Cimanggis di Depok
Tujuan dari Pamsimas adalah meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban). Nilai lebih dari Program Pamsimas adalah adanya pelibatan masyarakat dalam setiap tahapan program secara inklusif, sehingga muncul rasa memiliki. Dengan rasa memiliki yang tinggi, masyarakat pun akan merawat aset dengan baik.
Pamsimas telah diwujudkan dalam beberapa tahap. Tahap I tahun 2008-2013, Tahap II pada 2013-2016, dan Tahap III tahun 2016-2021. Program ini dilaksanakan di 33 provinsi, 409 kabupaten/kota, di sekitar 35.000 desa, yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Dimanapun Pamsimas diwujudkan, program ini selalu berlandaskan pada 9 prinsip, yaitu:
1. Tanggap Kebutuhan
Program Pamsimas diberikan kepada lokasi yang membutuhkan dan bersedia memelihara serta mengelola sistem terbangun. Alokasi bantuan dana stimulant BLM disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kesiapan masyarakat.
2. Partisipatif
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Viral Video Sebut Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman, Benarkah?
-
Semua Tol Telah Penuhi Uji Laik Fungsi dan Operasi: Pastikan Berkendara Sesuai Aturan
-
PUPR Gelar Workshop Video Kreatif dan Kompetisi Tiktok Jalan Berkeselamatan Prioritas Aman
-
Dunia Tanpa Sampah Plastik
-
Turunkan Emisi Karbon dan Tingkatkan Ketangguhan Kota, Ini Kiprah Kementerian PUPR
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya