Suara.com - Dari hobi menjadi ladang rezeki. Kalimat ini rasanya pas untuk menggambarkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mentari.
Bagaimana tidak, berkat hobi bercocok tanam di pekarangan rumah, kaum perempuan di Dusun Karangploso, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bisa menambah penghasilan keluarga.
"Kita kan sering buat jamu empon-empon. Dari hidroponik ada bayam brazil, kita buat peyek, stik. Setiap mereka buat itu, mereka dapat uang saku dari KWT," ungkap Rini Laksinto dari KWT Mentari ditulis Senin (6/12/2021).
Setiap kali datang untuk mengolah hasil pertanian, kata Rini, 23 anggota KWT Mentari mendapatkan uang saku Rp 50.000. Setidaknya, mereka berproduksi seminggu tiga kali.
"Kan lumayan, seminggu tiga kali datang, jadi Rp 150.000. Itu benar-benar saya rasakan membantu sekali untuk mereka," tuturnya yang Juli lalu baru saja pensiun dari sebuah bank pemerintah.
KWT Mentari sendiri sudah berdiri sejak 28 November 2018. Awalnya hanya menjadi wadah berkumpulnya ibu-ibu di Dusun Karangploso dalam menyalurkan hobi bertanamnya.
Namun sejak mendapatkan pelatihan membuat jamu pada Desember 2019, mereka mulai memproduksi jamu empon-empon dari hasil panen tanaman mereka.
Mereka berinovasi dengan membuat empon-empon instan, dengan slogannya 'Cara Modern Menikmati Jamu'. Produk mereka disambut antusias pasar.
Apalagi momentumnya pas. Kala itu Covid-19 mulai menyebar di Tanah Air. "Di tengah Covid-19, masyarakat menginginkan sesuatu yang praktis untuk daya tahan tubuh," katanya.
Baca Juga: Inspiratif! Bertani Hidroponik, Pemuda Ini Hasilkan Omzet Jutaan Rupiah Setiap Bulan
Berkat bantuan CSR BRI Peduli, kini KWT Mentari semakin berkembang. Tak hanya tanaman herbal, KWT Mentari membudidayakan sayuran dan buah dengan sistem hidroponik. Saat ini sudah ada 500 titik tanam.
Produk yang dihasilkan pun semakin beragam. Diantaranya, permen buah dan sayur, tepung singkong (mocaf) hingga sambal pecel.
"Kami dapat bantuan untuk hidroponik dari BRI. Setiap ada pameran atau perkembangan mengenai KWT, kami juga selalu diinfokan," terang Rini.
Selain dari sisi produksi, KWT Mentari ingin meningkatkan sistem promosi dan pemasaran.
"Di sini ada anak-anak muda punya YouTube, laris sekali jualannya. Luar biasa semangatnya. Kalau kita jualan kan harus gimana caranya seperti anak muda," ucap Rini.
Ke depan, Rini berharap KWT Mentari bisa memiliki Rumah Strawberry. Yakni perkebunan strawberry sekaligus tempat wisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?