Suara.com - Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pinjaman luar negeri yang tinggi. Bahkan, sejumlah perusahaan BUMN juga tercatat memiliki banyak utang. Simak daftar BUMN yang punya banyak utang berikut.
Berdasarkan catatan bank dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-7 negara dengan utang terbanyak. Utang Indonesia disebut mencapai US$402,08 miliar atau setara Rp 6 ribu triliun. Tak heran, ada banyak BUMN yang punya banyak utang.
Sementara itu, sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) juga memiliki utang yang banyak. Ada beberapa daftar BUMN yang punya banyak utang mencapai puluhan bahkan ratusan triliun rupiah.
Berikut ini daftar BUMN yang punya banyak utang dilansir dari berbagai sumber.
1. PT PLN (Persero)
Pertengahan tahun 2021, Erick Thohir mengungkap utang PT PLN (Persero) mencapai Rp 500 triliun.
"PLN itu utangnya Rp 500 triliun, tidak ada jalan kalau tidak segera disehatkan. Salah satunya, itu kenapa sejak awal kami meminta capex PLN ditekan sampai 50 persen," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (3/6/2021).
PT PLN diminta untuk negosiasi ulang kepada pihak kreditur agar mendapat bunga yang lebih rendah. Kini tercatat jumlah rasio utang PLN sudah menjadi Rp 452,4 triliun.
Selain itu, Mantan Bos Inter Milan itu juga mencatat PT PLN telah berhasil mengurangi belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga 24 persen setara Rp 24 triliun.
Baca Juga: Mayoritas Subsidi Elpiji Tak Tepat Sasaran, Masyarakat Kelas Atas Ikut Menikmati
2. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Anak perusahaan industri energi, minyak, dan gas bumi ini memiliki utang mencapai Rp 90 triliun. Utang tersebut terbagi atas Rp 70 triliun utang ke bank dan obligasi, serta Rp 20 triliun ke vendor.
Perusahaan yang ditugasi menggarap beragam proyek jalan tol itu telah berhasil restrukturisasi utang senilai Rp 29,2 triliun. Restrukturisasi utang didukung oleh 7 bank melalui penandatanganan Master Restructuring Agreement (MRA) dan 14 bank melalui perjanjian aksesi restrukturisasi Perseroan Induk.
3. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tercepat memiliki utang mencapai Rp 70 triliun. Hal itu diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra yang mengungkap laporan utang GIAA pada Mei 2021 lalu.
Jumlah utang PT Garuda meningkat akibat pandemi Covid-19 yang membuat pendapatan airlines menurun hingga 90 persen. Pasalnya, pada bulan Mei 2021 menjadi kinerja terburuk PT Garuda.
"Jadi secara cash kita sudah negatif, secara modal kita sudah minus Rp 41 triliun," kata Irfan seperti diwartakan Suara.com sebelumnya.
Berita Terkait
-
Mayoritas Subsidi Elpiji Tak Tepat Sasaran, Masyarakat Kelas Atas Ikut Menikmati
-
Sarinah Jaktent 2021, Tantangan Dunia Literasi di Mata Erick Thohir dan Rintik Sedu
-
Masuk Status PKPU, Bos Garuda Indonesia: Ini Bukan Proses Kepailitan
-
Kerja Keras Erick Thohir Tangani Pandemi Lewat BUMN Diapresiasi GP Ansor
-
Angkasa Pura I Jual Aset 3 Bandaranya Jika Utang Rp 28 Triliun Tak Terbayar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing