Suara.com - Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Dina (48) bahwa dirinya didiagnosa oleh dokter menderita penyakit jantung beberapa waktu yang lalu.
Tepatnya pada bulan Oktober kemarin, Dina pingsan di rumah kediamannya di Keluarahan Juata Laut dan langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan (RSUD Tarakan) oleh suaminya karena saat itu hari sudah malam dan Puskesmas tempat Dina biasanya berobat sudah tutup. Setelah melewati beberapa pengecekan di RSUD Tarakan, akhirnya Dina divonis penyakit jantung.
Beruntung, saat itu Dina sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggung oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sehingga Dina tidak perlu mengeluarkan biaya apapun.
“Waktu itu rasanya saya pusing sekali seperti mau jatuh. Semua dari ujung kepala sampai kaki seperti mati rasa. Saat sadar, saya sudah di rumah sakit. Waktu itu saya akhirnya harus dirawat inap selama 3 hari. Saat sudah dirasa baik, akhirnya saya dipulangkan” terang Dina.
Dina tidak membayangkan bagaimana jadinya apabila saat itu dia belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Dengan sedikit berurai air mata, dia mengucapkan rasa syukurnya karena telah ditanggung dalam program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini.
“Saya bersyukur sekali sudah bisa dapat kartu ini (red-KIS), karena untuk hidup sehari-hari saja saya sudah susah. Jangankan untuk biaya berobat, untuk biaya transportasi menuju ke rumah sakit saja saya bingung dari mana,” ungkapnya.
Saat ini Dina dan suaminya membiaya hidup dari hasil kebun di halaman rumahnya. Ibu dari 3 orang anak ini sehari-harinya membantu suami berkebun. Pendapatan dari berkebun pun tidak menentu, kadang berhasil kadang juga tidak.
“Sebelum dapat kartu ini (red-KIS) saya cuma berani periksa ke Puskesmas. Pernah akan dirujuk ke rumah sakit tapi saya menolak karena takut tidak ada biaya. Sekarang saya sudah tidak perlu takut lagi dengan biaya rumah sakit. Karena BPJS Kesehatan benar-benar meringankan beban hidup saya. Apalagi saat ini saya harus rutin kontrol ke rumah sakit,” tambah Dina.
Dina dan keluarga terdaftar sebagai peserta PBI APBD terhitung sejak bulan Mei 2018 lalu. Sejak saat itu, dia dan keluarga tidak lagi khawatir akan biaya berobat.
Baca Juga: Umar Rasakan Pelayanan Bagi Peserta JKN-KIS Terus Membaik
Berita Terkait
-
Kapten Penerbang Ini Bersyukur Memiliki JKN-KIS Saat Istri Melahirkan
-
Tanpa Harus ke Kantor, Begini Cara Daftar BPJS Kesehatan via Online
-
Hadapi Risiko Kerja, Irfan: Karena Ada JKN-KIS, Bekerja Jadi Tenang
-
Pekerja Sektor Swasta Ini Rasakan Manfaat Jadi Peserta JKN-KIS
-
Mobile JKN Mudahkan Akses Layanan Bagi Peserta
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Harga Emas Antam Anjlok, Rp8.000 Per Gram! Investor Emas Wajib Tahu
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat