Suara.com - Cuci darah atau hemodialisis (HD) menjadi prosedur khusus bagi para pasien gagal ginjal. Mereka melakukan prosedur serupa setiap pekan secara rutin. Tidak sedikit biaya yang diperlukan untuk melakukan cuci darah untuk setiap minggunya.
Untuk satu kali menjalani prosedur ini, pasien gagal ginjal harus membayar hingga lebih dari satu juta rupiah. Biaya itu belum termasuk biaya pasien yang mungkin butuh perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, kekhawatiran itu sirna bagi para pasien gagal ginjal yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Tidak ada pembatasan frekuensi prosedur HD yang ditanggung pihak BPJS Kesehatan. Seperti dirasakan Dolah (44) yang sehari-hari bekerja di sepetak ladang kecil sebagai seorang petani, yang harus dua kali setiap pekan menjalani prosedur HD di RS Muhamadiyah Palembang.
Dolah merupakan peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) yangg menjalani prosedur HD setiap Selasa dan Jumat, usai divonis mengalami gagal ginjal pada tahun 2018 silam.
"Beruntungnya saya menerima kartu JKN-KIS dari pemerintah. Tidak dapat saya bayangkan apa yang akan terjadi tanpa adanya kartu sakti ini. Dengan adanya kartu sakti ini saya merasa sangat diperhatikan oleh negara, JKN-KIS sangat membantu saya," cerita Dolah, Selasa (7/12/2021).
Dengan adanya kartu JKN-KIS, seluruh biaya prosedur HD yang dijalani Dolah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Begitu juga sejumlah obat-obatan pendukung saat dirinya menjalani prosedur HD. Pelayanan RS Muhamadiyah juga sangat baik, tidak ada perbedaan pelayanan antara peserta BPJS Kesehatan dengan peserta cuci darah lain.
"Selama ini saya bisa melakukan cuci darah dengan tenang tanpa beban apapun. Terima kasih saya ucapkan kepada pemerintah yang telah menjamin kesehatan kami masyarakat yang kurang mampu, sehingga kami dapat terus melakukan pelayanan kesehatan. Semoga Program ini terus ada dan dapat melindungi kesehatan seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujar Dolah.
Berita Terkait
-
Kota Metro Jamin Akses Kesehatan Seluruh Warga melalui Program JKN-KIS
-
Rokok Sebabkan Jaminan Kesehatan Nasional Jebol, Setahun Bisa Capai Rp27,7 Triliun
-
Bukan Cuma Gugurkan Kewajiban, Amal Jadi Dorongan ASN Ini Syukuri Jadi Peserta JKN
-
JKN-KIS Bantu Ringankan Hidup Dina
-
Umar Rasakan Pelayanan Bagi Peserta JKN-KIS Terus Membaik
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
GoTo Jawab Isu Terkait RUPSLB, Escrow Fund dan Merger dengan Grab
-
BPJS Ketenagakerjaan Peroleh Anugerah 5 Stars Gold dalam GRC & Leadership Award 2025
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
-
Bank BRI, BNI, Mandiri Kompak Gelar RUPSLB, Apa yang Dibahas?