Suara.com - Proyek kawasan Industri Hijau terbesar di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, murni digarap swasta yang terdiri dari konsorsium swasta nasional dan luar negeri menggunakan skema business to business (B2B). Tidak ada keterlibatan pemerintah baik dalam penyertaan modal maupun akuisisi lahan.
Pembangunan proyek kawasan Industri hijau itu telah dimulai sejak Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama pembangunan pada Selasa (21/12).
Kawasan industri hijau terbesar di dunia sekaligus proyek industrial estate terbesar yang pernah dibangun oleh swasta di tanah air dimiliki oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).
Ketua Konsorsium Indonesia Garibaldi Thohir mengatakan, kesadaran dunia internasional terhadap ekonomi hijau semakin tinggi. Kata dia, Permintaan atas produk hijau juga semakin meningkat, baik di pasar nasional maupun global.
Ditambah lagi, perkembangan pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada kompetensi daerah juga semakin mendorong pembangunan kawasan industri hijau.
“Kami selaku konsorsium swasta nasional dan luar negeri, terdorong untuk mengembangkan kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang juga merupakan proyek industrial estate terbesar yg pernah dibangun oleh swasta di tanah air,” kata Boy ditulis Jumat (24/12/2021).
Boy mengatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk menciptakan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global dengan mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti solar panel, green aluminium smelter, dan new energy battery.
“Yang didukung oleh penyediaan listrik bersumber dari energi terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan, dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” katanya.
Di kawasan ini akan dibangun industri dengan teknologi terkini, salah satunya green alumunium smelter yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar aluminium yang memiliki potensi besar di Indonesia dan global, mengurangi impor aluminium, meningkatkan ekspor dan penerimaan pajak bagi pemerintah Indonesia, serta mendukung sektor industri masa depan Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Pembangunan Kawasan Industri Hijau di Kaltara Tak Gunakan APBN
Selain itu juga akan dibangun pabrik new energy battery yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik dan berkontribusi secara signifikan bagi perkembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
Kawasan yang merupakan pertama dan terbesar di dunia ini telah banyak menarik investor baik dari dalam dan luar negeri. Dalam waktu dekat juga akan segera masuk investasi dari Eropa dan Amerika sehingga diharapkan dapat menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.
Pembangunan kawasan industri hijau KIPI ini diharapkan tidak hanya akan membawa Indonesia menjadi yang terdepan dalam menyediakan produk-produk hijau yang berkualitas bagi pasar internasional, namun juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 60.000 orang serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Kontribusi KIPI untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat telah diwujudkan bahkan sebelum kedua kawasan ini beroperasi. Salah satunya adalah dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan untuk percepatan vaksinasi COVID-19 guna melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Kerjasama yang dilakukan berupa penyediaan sebanyak 10.000 vaksin gratis untuk warga Kabupaten Bulungan pada tahun 2021. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan tingkat vaksinasi di Kalimantan Utara, sehingga herd immunity atau kekebalan kelompok dapat segera terbentuk di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
Terkini
-
Daftar Negara-negara yang BBM-nya Dicampur Etanol
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Menkeu Purbaya Blak-blakan soal 26 Pegawai Pajak Dipecat: Menerima Uang, Tidak Bisa Diampuni!
-
Begini Nasib Anggaran MBG yang Bakal Ditarik Menkeu Purbaya Jika Tak Terserap
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
9 Kriteria Penerima KJP Pasar Jaya Oktober, Kader PKK dan Guru Non-ASN Dapat Jatah?
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
GIAA Dapat Modal Rp 30,5 Triliun dari Danantara, Citilink Dapat Jatah Terbesar
-
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Diprediksi Masih Terus Meroket dalam Waktu Dekat