Suara.com - Sebagai bagian dari upaya mendukung Indonesia mempersiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahun dan mendorong pertumbuhan startup lokal, Huawei bekerja sama dengan BISA AI Academy, Oudpro Indonesia, dan Pusat Studi Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan program untuk mendorong mahasiswa untuk mengasah kemampuan wirausaha dalam menciptakan start-up.
Lebih dari 2.000 mahasiswa telah mengikuti program Huawei untuk menciptakan startup berbasis kecerdasan buatan (AI) melalui program AI Creation yang diluncurkan sejak Agustus 2021 hingga Januari tahun ini.
“Program ini bertujuan untuk menghasilkan startup berbasis AI dari Indonesia,” kata Octaviano Pratama selaku CEO BISA AI Academy dan ketua AI Creation ditulis Sabtu (8/1/2022).
“Berkaca dari kesuksesan AI Creation Batch 1 tahun 2021, maka AI Creation Batch 2 akan kami lanjutkan mulai Februari 2022 dengan menggunakan platform Kampus Merdeka,” kata Octaviano mengacu pada program tersebut.
Kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi keterampilan siswa.
Menurut Octaviano, mahasiswa yang saat ini berada di semester 5 ke atas dapat masuk untuk mengikuti program sebelum 14 Januari 2022.
Presiden Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang menegaskan bahwa program ini merupakan bukti komitmen jangka panjang Huawei dalam mempercepat transformasi digital Indonesia, terutama dalam hal dukungan penguatan ekosistem transformasi digital dan pengembangan talenta transformasi digital.
HUAWEI CLOUD telah menarik 2,3 juta pengembang, 14.000 mitra konsultasi, 6.000 mitra teknis, dan merilis 4.500 produk Marketplace. HUAWEI CLOUD telah menjadi platform penting bagi organisasi untuk go digital.
HUAWEI CLOUD mengajak semua untuk berpikir cloud native, bertindak cloud native, menyelami digital dan potensi Everything as a Service selama Digitalisasi.
Baca Juga: Curhat Edward Tirtanata Dirikan Kopi Kenangan: Sulit Tidur Hingga Pertahankan Kualitas
Talents memainkan peran penting dalam digitalisasi, HUAWEI CLOUD berkontribusi Technology as a Service untuk inovasi yang fleksibel, dan Expertise as a Service untuk keunggulan bersama selama talenta berkembang.
“Selama lebih dari 21 tahun hadir dan berkembang di masyarakat Indonesia, Huawei berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi pascapandemi dan turut serta mendukung visi besar Indonesia 2045. Di bawah payung komitmen I Do, Huawei saat ini memiliki target menyiapkan 100 ribu talenta digital hingga 2024 sebagai salah satu kontribusi menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan siap untuk mendukung laju pertumbuhan startup digital di Indonesia,” kata Jason Zhang.
Per tahun 2021, Indonesia menempati peringkat kelima dalam leaderboard startup dunia dengan total 2.322 startup setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada. Untuk mendorong perkembangan startup di Indonesia, Indonesia telah menginisiasi program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sejak tahun 2016.
Hingga saat ini tercatat lebih dari 1.160 calon pendiri startup telah mendapatkan bantuan dalam mengembangkan proyek startupnya.
Program AI Creation dimulai dengan pemilihan proposal ide startup berbasis AI, dimana siswa membentuk tim untuk membangun startup digital mereka. Dari hasil seleksi ide tersebut, terpilihlah 30 startup teratas untuk diberikan fasilitas membangun startup digital dalam hal pengembangan teknologi dan kecerdasan buatan (Hacker), desain dan produk (Hipster), serta bisnis dan manajemen (Hustler).
Selama 3 bulan, peserta akan ditantang untuk membangun sendiri produk, merek, dan teknologi startup yang akan digunakan di bawah bimbingan dan arahan para ahli dan praktisi yang terlibat dalam program ini. Peserta juga akan diberikan wawasan industri, pengembangan aplikasi, dan bisnis melalui lebih dari 50 webinar melalui Tampil ID (tampil.id). Peserta juga diberikan fasilitas Huawei Cloud secara gratis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar