Suara.com - PT Rekayasa Industri (Rekind) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sepakat melaksanakan kerjasama untuk mengembangkan lisensi teknologi komersial ‘Merah Putih.’
Kerjasama ini sangat strategis, mendukung terwujudnya industri nasional yang efektif, efisien dan mandiri yang memanfaatkan sumber daya alam dalam negeri, guna mendukung transisi energi, pengurangan karbon, ekonomi sirkular dan percepatan penyediaan infrastruktur industri 4.0.
“Komitmen Rekind dalam pengembangan teknologi ‘Merah Putih’ ini, merupakan salah satu bagian dari transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi perubahan industri global, serta membawa misi meningkatkan TKDN dan daya saing industri nasional. Semoga sinergi ini bisa berjalan maksimal dan memenuhi target yang kita harapkan bersama,” kata Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih usai pelaksanaan penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan bersama Dr. Yan Rianto, M.Eng, Plt. Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, di Jakarta, ditulis Selasa (25/1/2022).
Dalam kerjasama ini, Rekind dan BRIN akan mengembangkan penelitian dan riset yang ranahnya berpijak pada pengembangan teknologi proses dalam bidang dekarbonisasi, energi baru dan terbarukan (EBT), pengolahan mineral semikonduktor dan produk kimia berkelanjutan. Cakupan kerjasamanya juga diperluas hingga peningkatan kompetensi dalam bidang rancang bangun, pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan bersama infrastruktur riset.
Langkah ini sangat sejalan dengan kompetensi Rekind, yang dikenal sebagai perusahaan EPC milik Negara, dengan kiprahnya selama 40 tahun dalam membangun industri pupuk, petrokimia, migas, serta infrastruktur energi dan mineral.
Kompetensinya di bidang EPC ini, tentunya bisa menjadi kunci hilirisasi dari riset-riset teknologi proses yang dilakukan lembaga- lembaga riset, yang kini berada di bawah naungan BRIN.
Bagi Rekind pengembangan teknologi juga bukan merupakan hal baru. Sebelumnya, perusahaan EPC Nasional ini juga bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dalam pengembangan teknologi pemurnian logam tanah jarang dari monasit dengan target dapat digunakan di skala komersial pada tahun 2024.
Rekind juga tengah mengembangkan teknologi pengolahan tandan kosong sawit menjadi produk kimia bernilai tambah, serta teknologi pengolahan minyak sawit menjadi bahan bakar nabati melalui kerjasama dengan kementerian, lembaga riset, perguruan tinggi dan BUMN terkait.
“Semoga kerjasama ini mampu meningkatkan kompetensi kedua belah pihak dalam memperkokoh sumber daya riset dalam mengakselerasi kepemilikan teknologi bagi bangsa dan negara. Dan yang tidak kalah penting, sinergi ini juga diharapkan bisa meyakinkan banyak pihak bahwa penelitian skala laboratorium dapat berlanjut ke skala komersial,” tambah Triyani Utaminingsih.
Baca Juga: Minimnya Pengalaman Jadi Kendala Pengembangan Vaksin Merah Putih
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra