Suara.com - Setelah berhasil menarik investasi masuk ke dalam negeri sebesar Rp 901 triliun dari target Rp 900 triliun di tahun 2021, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) makin percaya diri mematok target investasi yang bakal masuk tahun ini.
Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun menargetkan angka Rp 1.200 triliun pada tahun ini. Untuk itu, kata Bahlil, sejumlah izin-izin investasi yang sudah diberikan pemerintah dan belum terealisasi akan dimaksimalkan.
"Kami akan memaksimalkan potensi investasi yang izin-izinnya dan fasilitasnya sudah dilakukan," kata Bahlil dalam konfrensi pers virtualnya pada Kamis (27/1/2022).
Meski begitu, kata Bahlil, ada syarat lain yang juga mesti dipenuhi, seperti pertumbuhan ekonomi harus bisa di atas 5 persen.
"Kita selalu coba untuk konsisten dalam menargetkan investasi," katanya.
Selain itu, lanjut Bahlil, beberapa perusahaan yang sudah mendapatkan insentif juga akan mengambil peran penting dalam meningkatkan realisasi investasi pada tahun ini.
"Contoh membangun pabrik 56 bulan kami percepat jadi 30 bulan. Ini nanti bisa mempercepat dan menaikkan angka realisasi," ujarnya.
Kemudian, Kementerian Investasi/BKPM juga akan membentuk tim khusus untuk mencari likuiditas di level global, seperti dari Uni Emirat Arab, China, Eropa, dan AS. Saat ini, likuiditas pada sektor keuangan domestik belum mencukupi untuk mendanai kebutuhan investasi.
Tak lupa dan tak kalah penting, kata dia peran tuhan yang maha esa juga ikut berperan dalam mencapai target yang dipasang pemerintah ini.
Baca Juga: Realisasi Investasi 2021 Capai Rp 901 Triliun, Target Jokowi Tercapai
"Hanya Allah dan kalian yang bisa membantu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa