Suara.com - Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Senin, di tengah tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran, yang dapat mengarah pada penghapusan sanksi Washington terhadap penjualan minyak Teheran.
Pekan lalu, harga minyak mentah reli untuk minggu ketujuh di tengah kekhawatiran berkelanjutan tentang gangguan pasokan yang dipicu cuaca dingin Amerika dan gejolak politik yang sedang berlangsung di antara produsen utama dunia.
Jika sanksi Amerika dicabut, Iran dapat dengan cepat mengekspor jutaan barel minyak mentah dan membantu menurunkan harga minyak.
Mengutip CNBC, Selasa (8/2/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 58 sen, atau 0,6 persen menjadi USD92,69 per barel. Brent sempat menyentuh USD94, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2014.
Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, merosot 99 sen, atau 1,3 persen menjadi menetap di posisi USD91,32 per barel, setelah menyentuh USD92,73.
Jumat, pemerintahan Presiden Joe Biden memulihkan keringanan sanksi terhadap Iran untuk memungkinkan proyek kerja sama nuklir internasional saat pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir internasional 2015 memasuki tahap akhir.
Meski keringanan sanksi tersebut akan berdampak terbatas pada ekonomi Iran yang sedang kesulitan, pasar memandang langkah itu sebagai sinyal kedua belah pihak bertekad untuk mencapai kesepakatan.
Berbicara dengan syarat anonim, seorang pejabat Eropa mengatakan utusan tinggi untuk perundingan Wina - yang tidak secara langsung karena Iran sejauh ini menolak untuk duduk dengan diplomat AS - kemungkinan akan bertemu pada Selasa di ibukota Austria itu.
"Selain perasaan senang yang datang dari negosiasi tersebut, pemerintahan Biden merasakan tekanan untuk menurunkan inflasi, dan cara tercepat untuk melakukannya adalah dengan menurunkan harga energi," kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis Setelah OPEC+ Pertahankan Kenaikan Pasokan
Harga minyak mentah, yang reli sekitar 20 persen tahun ini, kemungkinan akan melampaui USD100 per barel karena permintaan global yang kuat.
Namun, indeks kekuatan relatif (RSI), ukuran momentum, menunjukkan pasar minyak saat ini sudah jenuh beli, dan bersiap untuk mundur.
Berita Terkait
-
Tagar Tumpas Mafia Minyak Goreng Menggema di Twitter, Warganet Tagih Janji Pemerintah
-
Janji Manis Minyak Goreng Satu Harga di Kota Semarang, Penjual Makanan: Cari di Mana-mana Langka
-
Langka dan Mahal, Pemkot Solo Minta Bulog Segera Turun Tangan Atasi Ketersediaan Minyak Goreng
-
Minyak Goreng HET Sudah Bisa Dibeli di Pasar Pagi Arengka dan Cik Puan Pekanbaru
-
Harga Minyak Mentah Makin Panas, Kini Tembus USD91 Per Barel
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar