Suara.com - PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) telah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan ETHIS, salah satu fintech Pendanaan Peer to Peer Lending (P2P) berbasis syariah terdepan di Indonesia.
Dengan ditandatanganinya PKS ini, WGSH telah memperkuat akses pendanaan kebutuhan jangka pendek dan permodalan untuk portfolio perusahaan WGSH.
“Perjanjian Kerjasama ini menjadi dasar kerjasama pendanaan bagi portfolio WGSH, baik pendanaan inventory, modal kerja proyek, maupun equity fundraising melalui Global platformnya. Pendanaan metode syariah ini sangat membantu kami untuk mengantisipasi lonjakan permintaan terhadap project-project berbasis Purchase Order (PO), dimana jika menggunakan proses lembaga keuangan konvensional cenderung memerlukan waktu lebih lama dan membutuhkan jaminan,” Ujar Edwin Pramana, Direktur Utama WGSH.
ETHIS yang berdiri sejak 2014 ini di nahkodai oleh Ronald Yusuf Wijaya, seorang entrepreneur asal Indonesia. Melalui tangan dinginnya , Cambridge International Finance Advisory pada ajang 7th Islamic Retail Banking Awards (IRBA) yang bertempat di Dubai memberikan penghargaan kepada ETHIS sebagai The Best Islamic Crowdfunding platform in the world 2021. Hingga kini ETHIS telah hadir di 5 Negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Dubai dan Oman.
Dengan hadirnya ETHIS di dalam Ekosistem Finansial WGSH, perseroan dan/atau portfolio dan pipelinenya dapat mengakses fasilitas pendanaan baik syariah loan maupun equity investment dari Ethis group (baik Ethis Indonesia, Malaysia,Singapura, Dubai, maupun Oman) .
“Sebagai Venture Builder, kami membawa bukan hanya kelengkapan Ekosistem Teknologi namun juga Ekosistem Finansial. Kami yakin dengan kerjasama ini akan dapat mempercepat pertumbuhan perseroan dimasa yang akan datang.” Ujar Edwin.
ETHIS sendiri di Indonesia telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangaan (OJK) sejak tahun 2019, dan ditahun 2021 OJK memberikan lisensi P2P Lending kepada ETHIS. Saat ini total transaksi berjalan ETHIS Grup sudah menembus angka Rp 300 Milyar, dengan total member mencapai 31.000 investor dan terus bertambah yang berasal dari 59 negara.
“Kami berharap dengan adanya kerjasama ini kedepan kami juga bisa menseleksi perusahaan-perusahaan yang mana projectnya tengah / telah selesai didanai oleh ETHIS untuk juga dapat bergabung kedalam ekosistem WGSH atau masuk kedalam portfolio, terlepas apakah perusahaan tersebut berasal dari Indonesia, Malaysia , Singapura, Dubai ataupun Oman.” Lanjut Edwin.
“Dengan adanya kerjasama ini kami berharap WGSH maupun ETHIS dapat saling melengkapi satu sama lain, dimana WGSH dari sisi teknologi dan ETHIS dari sisi pembiayaan.” pungkas CEO ETHIS Ronald Yusuf Wijaya.
Baca Juga: Dana IPO untuk Hire Programmer, 2022 WGSH Siap Tancap Gas
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN