Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bersyukur dengan raihan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 dimana angkanya mencapai 3,69 persen.
Menurut dia pertumbuhan ekonomi menggambarkan pemulihan ekonomi yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau melihat dari sisi geografi, kita melihat ada pemulihan yang merata. Ada harga komoditas tinggi dan sektor pertambangan yang bisa memanfaatkannya,” kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum yang berlangsung secara virtual, Rabu (9/2/2022).
Tentunya lanjut dia pertumbuhan ekonomi ini juga harus dibarengi dengan kualitas pertumbuhan ekonomi yang merata.
"Kita tidak hanya berusaha melakukan pemulihan dari produk domestik bruto (PDB), tapi kita lihat kualitas pertumbuhannya," kata Sri Mulyani.
Untuk itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan penurunan tingkat pengangguran, kemiskinan dan gini ratio karena tiga aspek ini merupakan indikator utama kualitas pertumbuhan.
Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi harus bisa menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan serta menciptakan pembangunan dan kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat.
Menurutnya, sejauh ini arah dari kualitas pertumbuhan Indonesia sudah cukup baik yang berarti setiap satu persen pertumbuhan mampu mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan lainnya.
"Kita akan terus membuat jalur agar kita terus mencapai pertumbuhan yang lebih baik," tegasnya.
Berita Terkait
-
Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Tak Mampu Selamatkan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2021
-
Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Tumbuh 3,69 Persen, Tebakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Tepat
-
Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Tumbuh 3,69 Persen, Pengamat: Pemulihan Ekonomi Tak Memuaskan
-
Bertemu Sri Mulyani, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah Minta Ini
-
Berpenghasilan di Atas Rp 5 Miliar, Begini Reaksi Deddy Corbuzier saat Pajaknya Dinaikkan Sri Mulyani jadi 35 Persen
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga