Suara.com - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Rabu (9/1/2022), dibantu pelemahan dolar dan imbal hasil Obligasi AS, meski harga bergerak dalam kisaran yang ketat.
Mengutip CNBC, Kamis (10/2/2022) harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.834,25 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,5 persen menjadi USD 1.836,60 per ounce.
"Dolar turun sedikit dan tampaknya agak mendukung emas, tetapi secara keseluruhan pasar emas agak mendatar untuk mengantisipasi data IHK besok (Kamis waktu setempat)," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun turun dari level tertinggi November 2019, sementara dolar melemah, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Semua mata tertuju pada data indeks harga konsumen AS untuk Januari yang akan dirilis Kamis, yang dapat memberikan kejelasan tentang lintasan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Angka inflasi yang kuat diprediksi meningkatkan pergerakan emas sebagai lindung nilai inflasi, tetapi kenaikan suku bunga AS akan mendongkrak opportunity cost untuk memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Pejabat bank sentral AS mengisyaratkan mereka akan mulai menaikkan suku bunga bulan depan untuk melawan lonjakan inflasi.
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, Rabu, mengatakan AS mungkin harus menurunkan tekanan inflasi, tetapi menambahkan dia masih condong ke arah laju kenaikan suku bunga yang sedikit lebih cepat tahun ini.
Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,5 persen menjadi USD 23,28 per ounce, platinum menguat 0,4 persen menjadi USD 1.036,02 dan paladium melesat 1,7 persen menjadi USD 2.286,01.
Baca Juga: Kemnaker Akselerasi BLK Komunitas Jadi Inkubator Bisnis
Berita Terkait
-
Selain Emas, Ini Aset Safe Haven Lain yang Wajib Dilirik Saat Ekonomi Bergejolak
-
Harga Emas di Pegadaian Naik Tajam: Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Melonjak
-
Harga Emas Antam Melonjak TajamNaik Rp43.000, Ini Rincian dan Ketentuan Pajaknya
-
Harga Minyak Melonjak Empat Persen Akibat Pelemahan Dolar dan Ancaman Pasokan
-
Harga Emas Redup Usai Imbal Hasil Obligasi AS Menguat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri