Suara.com - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meninjau ulang rencana proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Semarang.
"Kalau sekarang demand-nya harus dilihat lagi, apakah seperti dulu atau tidak. Karena kondisi sekarang dan dan ke depan sudah berbeda," kata Djoko kepada Antara di Jakarta, Jumat (11/2/2022).
Menurutnya, proyek kereta cepat Jakarta-Semarang-Surabaya yang sudah direncanakan sejak lima tahun silam awalnya akan dikerjasamakan dengan Jepang, dengan anggaran Rp70 triliun, namun rencana tersebut tidak mencapai kesepakatan.
Tujuan pembangunan proyek kereta cepat adalah untuk mengalihkan pengguna pesawat udara ke moda kereta api. Ia menyebut trafik penumpang pesawat dari Jakarta menuju ke Jawa Tengah atau Jawa Timur sudah berkurang, sehingga proyek tersebut perlu ditinjau ulang.
"Dulu penerbangan Jakarta-Semarang dan Jakarta-Surabaya sangat tinggi, tetapi sekarang sudah berkurang. Penerbangan di Pulau Jawa sekarang tidak begitu menarik seperti sebelum pandemi," ujarnya.
Hal ini, menurutnya, karena pergerakan masyarakat menggunakan pesawat udara dari Jakarta, Semarang, atau Surabaya sebagian beralih menggunakan kendaraan pribadi lantaran hadirnya tol trans jawa.
Selain itu, waktu tempuh kereta api jarak jauh yang sudah ada saat ini dinilai relatif cukup cepat.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu juga mengingatkan rencana pemerintah yang akan memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur sehingga akan berpengaruh pada turunnya pergerakan penumpang.
"Intinya perlu dihitung lagi apakah permintaannya masih tinggi mengingat perubahan pola perjalanan di Pulau Jawa," pungkasnya.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Tampil Pincang, PSIS Semarang Tumbang di Tangan Barito Putera
Berita Terkait
-
Proyek Kereta Cepat Diklaim Sumbang Pendapatan Negara, Dari Mana Saja Sumbernya?
-
Pedagang Korban Kebakaran Relokasi Pasar Johar Tempati 130 Lapak Sementara
-
Mahasiswa UIN Walisongo Blokade Jalan Pantura, Sempat Ricuh Setelah Warga Nekat Menerobos
-
Hasil BRI Liga 1: Tampil Pincang, PSIS Semarang Tumbang di Tangan Barito Putera
-
Anji Manji Ungkap Pertengkaran Dengan Sheila Marcia, Ribut Besar Dan Tak Akur Bertahun-tahun
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group