Suara.com - Tahun telah berganti, namun pandemic COVID-19 tak kunjung pergi. Pun demikian, kehidupan harus terus berlanjut, bisnis harus terus berputar, persiapan demi masa depan yang lebih baik tak boleh ditunda.
Karena itu empat perusahaan ternama yakni Triv.co.id, EMTrade, Sucor Sekuritas, dan LakuEmas menggelar Webinar Market Insight 2022, The Next Market Mover 2022.
Beragam pilihan hingga tren investasi ke depan hingga prediksi arah pasar turut dikupas dalam webinar yang berdurasi kurang lebih 2 jam tersebut. Pada kesempatan pertama pendiri dan CEO EMTrade Ellen May memaparkan ragam investasi saham.
Tak ketinggalan dirinya memaparkan strategi investasi yang berbeda untuk berbagai profil investor.
“Pertama dan yang terpenting kenali karakter diri sendiri, apakah kita tipe investor konservatif, moderat atau agresif. Sehingga kita bisa memilih beragam jenis investasi saham yang berisiko rendah, menengah hingga tinggi,” ujar Ellen ditulis Rabu (16/2/2022).
Ellen pun memaparkan ragam investasi untuk setiap karakter investor.
“Adapun untuk investor yang konservatif memilih investasi saham dengan risiko rendah, bisa memilih saham-saham perusahaan yang berkapitalisasi besar untuk jangka panjang. Untuk profil moderat yang lebih berani risiko bisa pilih saham-saham second liner, cari multibagger stocks atau trading. Nah, untuk yang lebih berani lagi mengambil risiko bisa coba trading asset kripto,” urai Ellen.
Agar investor pemula lebih baik dan bijak dalam berinvestasi, Ellen memaparkan, Emtrade menyediakan aplikasi edukasi saham, sinyal trading serta advisory.
“Kita sediakan how to-nya mengapa beli saham ini dan jual saham itu, jadi panduannya jelas,” papar Ellen.
Baca Juga: Usung RSK Blockchain dan Desentralisasi Finansial di Fintech Asia Summit 2022, Ini Harapan IOV Labs
Selanjutnya Gabriel Rey sebagai CEO Triv.co.id platform perdagangan Bitcoin yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI serta kini memiliki 1,57 juta pengguna di Indonesia itu memaparkan ragam karakter investasi di aset kripto.
“Aset kripto pasarnya sangat dipengaruhi sentimen. Begitu ada sentimen maka pasar terpengaruh kuat. Seperti saat ini, semua sentimennya negatif jadi investor kebanyakan bersikap wait and see. Sehingga kita perlu sentiment positif untuk menaikkan pasar kembali,” urai Rey.
Meskipun Bitcoin tengah mengalami penurunan nilai setelah mencetak rekor tertinggi beberapa waktu lalu, namun kondisi pasar saat ini berbeda jauh dengan 2017.
“Triv saat ini tidak mengalami penurunan jumlah pengguna maupun transaksi. Sepertinya begitu juga dengan exchange kripto lainnya,” ujar Rey.
Toh, berbagai biliuner dunia seperti Elon Musk telah memiliki Bitcoin dalam portofolio investasinya. Sehingga memperkuat kredibilitas asset kripto, khususnya Bitcoin.
“Orang kaya global tidak bodoh. Ketika hendak berinvestasi mereka dapat riset dan nasihat dari ahli keuangan global. Jadi kalau orang kaya sudah berinvestasi di Bitcoin, terus investor ritel tunggu apa lagi?” tanyanya retoris.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Pindar Lebih Bergairah, Efek Dapat Guyuran Likuiditas Rp 200 Triliun
-
Danantara Banyak Kasih Syarat KRAS Sebelum Suntik Dana Rp 8,35 Triliun
-
Garuda Indonesia Tahan Datangkan 3 Pesawat Baru, Apa Alasannya?
-
Setelah CHT, Menkeu Purbaya Ditantang Bereskan Penyaluran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
-
Uang Digital Terus Berkembang Pesat di Indonesia
-
Profil Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin yang Meninggal Dunia
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar
-
Cadangan Devisa RI Terkuras di 2024, Gubernur BI Ungkap Alasan Utama di Baliknya
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Namun Dibayangi Pelemahan Rupiah