Suara.com - Mata uang kripto (crypto currencies) bitcoin merosot ke level terendah dalam sebulan terakhir pada hari ini, setelah Rusia mendaratkan pasukan militer di pantai dan menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina.
Harga bitcoin turun sebesar 7,9 persen menjadi 34.324 dolar AS atau harga terendah sejak 24 Januari.
Sementara itu, harga koin kripto berukuran lebih kecil (ether) yang biasanya mengikuti gerakan harga bitcoin, juga turun tajam sebesar 10,8 persen.
“Kami telah melihat sejauh ini bahwa BTC dan pasar kripto selalu mengikuti pergerakan saham. Saat krisis, semua hal cenderung berkorelasi, jadi kemungkinan yang lebih buruk akan terjadi,” kata kepala strategi keuangan Jospeh Edwards, di perusahaan crypto Solrise Group seperti dikutip CNA.
Rusia melancarkan invasi ke Ukraina melalui darat, udara dan laut, serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua yang kemudian memicu ketakutan terburuk negara-negara Barat.
Amerika Serikat dan sekutunya akan menjatuhkan "sanksi berat" terhadap Rusia setelah serangan itu, kata Presiden AS Joe Biden.
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, merespons dengan menjanjikan sanksi keuangan terberat yang pernah dijatuhkan blok tersebut.
Saham global dan imbal hasil obligasi AS merosot, sementara dolar, emas, dan harga minyak meroket lebih tinggi karena investor berebut aset safe-haven atau aset investasi yang dapat melindungi investor dari krisis keuangan. Sedangkan perdagangan di sejumlah pasar saham Eropa merosot sekitar 2,6 persen.
Sementara itu para investor pendukung cryptocurrency mengatakan bitcoin merupakan aset yang aman dari situasi ketegangan geopolitik, karena umumnya bergerak bersama-sama dengan aset berisiko lainnya.
Baca Juga: Aturan Terkait Bitcoin Akan Dibahas Dalam Pertemuan G20 di Bali
Penurunan bitcoin hari ini (Kamis) merupakan yang terbesar sejak mencapai rekor harga tertinggi pada November 2021 pada level 69.000 dolar AS. [Antara]
Berita Terkait
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Edena Umumkan Rencana Pencatatan Token EDENA di Indodax, Targetkan Investasi Asing
-
OKX Cetak Rekor, Kelola Aset Kripto Rp540 T, Geser Posisi Binance Jadi Exchange Terbesar Kedua
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
-
Menkeu Baru Mau Guyur Rp200 Triliun ke Perbankan, Ternyata Bisa Tambah Lapangan Kerja
-
Pertamina Bakal Izinkan Pertashop Jual Pertalite
-
Perkuat Bisnis, Anak Usaha Pertamina Siap Jadi Tulang Punggung Maritim Indonesia
-
Belanja di Jepang Kini Bisa Bayar dengan QRIS GoPay
-
Vietjet Umumkan Investasi Miliaran Dolar untuk Beli Pesawat Ramah Lingkungan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian: Antam Naik, UBS Turun, Masih 2 Jutaan!
-
Bukan Cuma Bisnis, SIG 'Gedor' Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang
-
Bos Pertamina Bantah Hambat Impor BBM SPBU Swasta
-
Ekonomi Sirkular di Lapas Nusakambangan Bisa Raih Omzet Rp 5,4 Miliar