Suara.com - Perusahaan energi kenamaan, Exxon Mobil segera keluar dari daerah operasi Rusia, termasuk keputusan meninggalkan ladang minyak mereka. Keputusan ini jadi salah satu yang dianggap paling berat pasca operasi militer Rusia ke Ukraina.
Salah satu yang dihentikan yakni operasi proyek produksi minyak dan gas besar di Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia. Tak hanya ExxonMobil, British BP PLC, Shell dan Equinor ASA dari Norwegia sebelumnya telah mengungkapkan rencana untuk meninggalkan operasi-operasi di Rusia.
"Mengingat situasi saat ini, Exxon Mobil tidak akan berinvestasi dalam pengembangan baru di Rusia," sebut ExxonMobil.
Meski memutuskan untuk angkat kaki dari lokasi terkait ketegangan politik antar kedua negara, hingga kini ExxonMobil belum merilis adanya penurunan nilai aset mereka. Perusahaan juga mengutuk serangan Rusia dan mengatakan mendukung rakyat Ukraina.
"Kami menyesalkan tindakan militer Rusia yang melanggar integritas wilayah Ukraina dan membahayakan rakyatnya," kata Exxon.
Exxon telah mulai mengeluarkan karyawan yang merupakan warga negara AS dari Rusia, Reuters melaporkan sebelumnya, berdasarkan dua orang yang mengetahui masalah tersebut.
Tahun lalu, ExxonMobil mempekerjakan lebih dari 1.000 orang di seluruh Rusia dengan kantor di Moskow, St. Petersburg, Yekaterinburg dan Yuzhno-Sakhalinst.
Jumlah staf ekspatriat yang dievakuasi tidak jelas pada Selasa (1/3). Perusahaan mengirim pesawat ke Pulau Sakhalin untuk mengambil staf, kata salah satu orang yang mengetahui masalah tersebut.
Exxon mengoperasikan tiga ladang minyak dan gas lepas pantai besar yang beroperasi di Pulau Sakhalin atas nama konsorsium internasional perusahaan Jepang, India, dan Rusia. Perusahaan telah memajukan rencana untuk menambah terminal ekspor gas alam cair di lokasi tersebut.
"Bisnis Exxon di Rusia relatif kecil dalam konteks perusahaannya yang lebih luas, sehingga tidak memiliki signifikansi yang sama seperti yang dimiliki BP atau TotalEnergies, jika ingin meninggalkan aset Rusianya," kata direktur energi dan peneliti pertambangan Pallissy Advisors, Anish Kapadia.
Perusahaan, yang telah mengembangkan ladang minyak dan gas Rusia sejak 1995, mendapat tekanan untuk memutuskan hubungannya dengan Rusia atasoperasi militer Moskow ke Ukraina.
Fasilitas Sakhalin, yang telah dioperasikan Exxon sejak produksi dimulai pada 2005, merupakan salah satu investasi langsung terbesar di Rusia, menurut deskripsi proyek di situs web Exxon. Operasi tersebut telah memompa minyak dan gas hingga 300.000 barel per hari.
Berita Terkait
-
Invasi ke Ukraina Terbesar di Eropa Sejak Perang Dunia Kedua, Pabrik Mobil Stop Bisnis dengan Rusia
-
5 Merk Mobil Korban Perang Rusia-Ukraina, Ada Mobil Kamu?
-
Dampak Invasi Militer Rusia, Dua Pesepak Bola Ukraina Meninggal Dunia
-
Sebut Bangsa yang Gagah dan Kuat, Ukraina Memohon Dukungan Indonesia untuk Melawan Rusia
-
Facebook dan Instagram Hapus Postingan Akun Pemerintah Rusia, Termasuk Media yang Berpihak ke Pemerintah
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?
-
IHSG Terjun Bebas di Sesi Pertama! Apa yang Terjadi?
-
ESDM Bantah Ada Pembelaan Soal Saran SPBU Swasta Beli BBM Murni dari Pertamina
-
Daftar Negara-negara yang BBM-nya Dicampur Etanol
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Menkeu Purbaya Blak-blakan soal 26 Pegawai Pajak Dipecat: Menerima Uang, Tidak Bisa Diampuni!
-
Begini Nasib Anggaran MBG yang Bakal Ditarik Menkeu Purbaya Jika Tak Terserap
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
9 Kriteria Penerima KJP Pasar Jaya Oktober, Kader PKK dan Guru Non-ASN Dapat Jatah?
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!