Suara.com - Fenomena perkembangan kripto dan blockchain berkembang dengan sangat masif di Indonesia. Sejauh ini ada banyak perusahaan yang siap mengembangkan aset kripto dan teknologi blockchain, misalnya seperti Metaverse, NFT, dan DeFi.
Di beberapa tahun terakhir (khususnya ketika pandemi Covid-19 mulai di tahun 2020), Oscar Darmawan selaku CEO dari Indodax (crypto exchange terbesar dan terpercaya di Indonesia) melihat kenaikan jumlah investor di Indonesia yang berkembang sangat pesat. Indodax pun sudah mencapai lebih dari 5 juta member di awal tahun 2022.
Oscar Darmawan mengatakan, ekosistem blockchain di Indonesia sudah jauh berkembang dan telah menyaingi negara lain. Di regional Asia Tenggara pun Indodax juga merupakan salah satu local exchanger dengan jumlah member terbanyak.
“Banyak pengembang aset kripto dan blockchain di Indonesia. Bahkan, ada banyak perusahaan di Indonesia yang menyatakan untuk siap mengembangkan teknologi blockchain,” kata Oscar Darmawan.
Sebagai pedagang aset kripto, Oscar pun juga sangat mengapresiasi kebijakan kebijakan pemerintah yang sangat terbuka terhadap perkembangan ekosistem kripto. Di Indonesia, kripto memang tidak ditetapkan menjadi mata uang (cryptocurrency).
Namun kripto diperbolehkan untuk dijadikan komoditas investasi sehingga kripto di treat dan di define sebagai aset. Aset Kripto pun sudah menjadi salah satu komoditas penting yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Dari sisi regulator pun saya melihat pemerintah sudah sangat terbuka dengan kripto sendiri. Pemerintah Indonesia bukan hanya memberikan lampu hijau kepada perdagangan kripto, namun juga sangat terbuka terhadap pedagang aset kripto seperti Indodax dan sangat mendukung perkembangan token kripto lokal karya anak bangsa,” jelas Oscar.
Pesatnya tren investasi aset kripto sejalan dengan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di bawah Kementerian Perdagangan Indonesia yang bertanggung jawab mengawasi langsung seluk beluk investasi kripto di Indonesia.
Berdasarkan data dari Bappebti, jumlah investor kripto di akhir tahun 2021 mencapai lebih dari 11 juta investor yang mana jika dilihat secara year to year, jumlah investor kripto di Indonesia pada tahun 2020 baru mencapai 4 juta investor.
Baca Juga: 4 Artis Bikin Token Kripto, Punya Anang Hermansyah Sempat Jadi Masalah
“Dari sini, kita bisa memahami bahwasanya kripto adalah produk digital yang sangat amat potensial di Indonesia dan komoditas digital ini diharapkan bisa menciptakan ekosistem investasi yang baru,” ujar Oscar.
Sebagai pionir crypto exchange asli karya anak bangsa di Indonesia, Indodax selalu berkomitmen untuk terus mengedukasi para membernya terkait seluk beluk investasi kripto. Tidak hanya itu, Indodax juga sangat mendukung para developer kripto dalam negeri dan orang orang yang berkecimpung di industri blockchain ini untuk terus berkembang.
“Harapannya, Indonesia menjadi penggerak dan pemain besar industri kripto dan blockchain baik itu dari sisi mining nya, pedagangnya, ataupun developernya. Tidak hanya sebagai market. Saya pikir Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dan melalui blockchain kita bisa memajukan Indonesia bahkan lebih maju daripada negara negara maju. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik di era industri 4.0,” tutup Oscar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya