Suara.com - PPI Member ID Food secara berkelanjutan laksanakan program penurunan prevalensi stunting dengan memberikan bantuan secara berkala berupa makanan pokok untuk memenuhi gizi ibu dan anak berupa Susu formula, biscuit, daging ayam, kacang hijau, beras, telur ayam, dan gula pasir, di wilayah NTB sebagai wujud program TJSL Perseroan.
Berdasarkan tingginya angka prevalensi stunting di daerah Lombok Barat, bantuan rutin ini disalurkan setiap bulan selama satu tahun untuk melihat dan mengukur perkembangan keberhasilan program sebagai bentuk untuk menurunkan angka stunting.
“Dalam mengukur keberhasilan program ini, kami terus melakukan pemantauan ihwal bantuan yang diberikan agar tepat sasaran, dengan menunjuk petugas khusus untuk memonitoring kesehatan ibu dan anak, sekaligus terus mengedukasi pentingnya memperhatikan makanan yang dikonsumsi baik untuk kesehatan pertumbuhan bayi dan balita maupun kesehatan ibu yang sedang mengandung dan menyusui,” jelas Solihin, Pjs. Branch Manager PPI Cabang Mataram ditulis Minggu (6/3/2022).
Program yang dimulai sejak Triwulan IV tahun 2021 dan telah berlangsung hingga saat ini berjalan dengan baik berdasarkan laporan penyaluran setiap bulannya. Hal ini juga dibarengi dengan sinergi yang terjalin dengan Puskesmas Labuapi Lombok Barat dan PPI Cabang Mataram sebagai controller.
Lebih dari 150 anak yang rutin diberikan bantuan oleh PPI dan di pantau kesehatannya melalui Puskesmas setempat. Sampe dengan tahap ke V program ini, PPI telah menyalurkan bantuan hampir Rp 500 juta.
Program yang bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat proses penurunan stunting ini menjadi salah satu fokus PPI dalam menjawab tantangan pemerintah untuk menciptakan generasi unggul yang bebas stunting.
PPI Berharap program ini dapat menghasilkan output yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat area NTB untuk mengentaskan stunting.
"Fokus TJSL kami di 2022 ini dirancang untuk mengedepankan para penerima manfaat terkait dengan ekosistem utama perusahaan dan arah transformasi serta program strategis unggulan korporasi, sehingga diharapkan menghasilkan creating shared, terarah sesuai roadmap korporasi, terukur dampaknya dan tentu saja akuntabilitas sesuai tata Kelola," kata Noverita Anggraeni Kepala Sekretaris Perusahaan PPI.
Lebih lanjut disampaikan Noverita bahwa Peningkatan kapabilitas petani kopi agar berkualitas global, bedah warung pangan dan program pelatihan UMKM go ekspor selanjutnya akan menjadi perhatian PPI Member ID Food.
Baca Juga: Angka Stunting di Lampung Tahun 2021 Menurun
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram