Suara.com - Masyarakat di sejumlah wilayah di Riau mulai mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar di sejumlah di daerah itu.
Penyebab kelangkaan ini diklaim tidak berkaitan dengan konflik Ukraina yang berdampak pada harga minyak. Namun, lantaran adanya penurunan kuota di beberapa titik.
"Kuota biosolar tahun 2022 sedikit menurun jika dibandingkan kuota tahun 2021. Mungkin dilakukan Pemerintah agar subsidi BBM lebih tepat sasaran, sehingga bukan mobil-mobil mewah yang menikmati BBM bersubsidi," kata Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan, Rabu (10/3/2022).
Selain itu, ada juga beberapa alasan lain. Sebab BPH Migas juga sudah menyiapkan kuota biosolar untuk setiap lembaga penyalur agar tidak melebihi dari kuota yang ditentukan.
"Mengacu SK Kepala BPH Migas Nomor 101/P3JBT/BPH Migas/KOM/2021 bahwa kuota volume penyaluran Jenis BBM Jenis Tertentu (Biosolar) sudah berdasarkan per lembaga penyalur (SPBU, SPBUN, SPBB). Artinya pihak SPBU sudah tahu berapa kuota per tahun yang dibagikan oleh BPH Migas kepada setiap SPBU," katanya lagi.
Setiap SPBU lantas menyesuaikan pembelian BBM agar tidak melebihi dari kuota. Sebab jika pembelian BBM yang dilakukan SPBU melebihi kuota, maka itu akan menjadi tanggung jawab SPBU untuk membayar selisih kuota yang kelebihan tersebut.
Terkait kelangkaan BBM, Agus membantah dan memastikan stok masih aman untuk wilayah Riau. Bahkan, Pertamina juga telah bersurat kepada Gubernur Riau Syamsuar 1 Maret 2022 perihal penyaluran bahan bakar tertentu jenis biosolar sampai 28 Februari 2022.
"Sejauh ini dapat kami sampaikan bahwa stok biosolar untuk wilayah Riau dalam kondisi aman. Pertamina juga sudah bersurat kepada Gubernur Provinsi Riau pada tanggal 1 Maret 2022 perihal Penyaluran Jenis Bahan Bakar Tertentu (biosolar) sampai tanggal 28 Februari 2022," kata dia, dikutip dari Antara.
Melalui surat itu, Pertamina menyampaikan bahwa total realisasi penyaluran biosolar untuk Provinsi Riau hingga 28 Februari 2022 sebesar 144.737 kiloliter, kuota 2022 sebesar 794.787 kiloliter atau sekitar 18 persen dari total kuota yang sudah ditetapkan oleh BPH Migas. Itu artinya rata-rata penyaluran biosolar sebesar 2.453 kiloliter/hari.
Baca Juga: Logistik MotoGP Telah Tiba di Sirkuit Pertamina Mandalika, Diangkut Pakai Truk Trailer
Untuk menjaga penyaluran BBM biosolar subsidi terpenuhi sampai 31 Desember 2022. Sesuai kuota yang ditetapkan ada beberapa hal yang dilakukan Pertamina, seperti melarang pengisian biosolar ke pengguna truk bakal kayu, CPO dan mobil molen serta sejenisnya.
Untuk itu, semua penyalur menyediakan produk substitusi yang lebih baik, yaitu Dexlite dan Pertamina Dex, termasuk melakukan sosialisasi peruntukan penggunaan BBM kepada konsumen agar tepat sasaran.
Berita Terkait
-
Amazon Tak Lagi Terima Pelanggan AWS Baru di Rusia dan Belarusia
-
Pertamina Diingatkan untuk Jaga Pasokan Pertalite
-
Rusia Bakal Tanggapi Serius Perang Ekonomi yang Dikobarkan Amerika Serikat
-
China, Prancis serta Jerman Dorong Dialog Eropa-Rusia Mengenai Krisis Ukraina
-
Logistik MotoGP Telah Tiba di Sirkuit Pertamina Mandalika, Diangkut Pakai Truk Trailer
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
COO Danantara Beberkan Alasan Turunnya Penambahan Modal ke Garuda Indonesia Jadi Rp 23,67 T
-
Mulai 2026, DJP Bisa Intip Kantong Isi E-Wallet dan Rupiah Digital Masyarakat
-
HUT ke-45, Brantas Abipraya Tampilkan Beragam Inovasi: Dari Tradisi ke Transformasi
-
Rupiah Kalah dari Semua Mata Uang Asia, Ada Apa dengan Ekonomi RI?