Suara.com - Harga batu bara termal acuan global Newcastle menurun cukup signifikan pada penutupan perdagangan pekan ini. Sebagaimana disampaikan Refinitiv, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup pada 361,65/ton, turun 1,7% dibandingkan sehari sebelumnya.
Meski diprediksi terus turun, harga Batu bara diprediksi akan kembali menguat akibat konflik Rusia - Ukraina. Pasalnya, pecahan Uni Soviet itu adalah pemasok batu bara termal terbesar di Uni Eropa.
Data dari Badan Energi Dunia (IEA) pada tahun 2020 menyebutkan, Rusia merupakan negara eksportir terbesar ketigas setelah Indonesia dan Australia.
Hal ini membuat negara yang dipimpin Vladimir Putin itu bisa membuat negara di Eropa bahkan dunia kesulitan memenuhi kebutuhan energi mereka jika memutuskan untuk memblokir ekspor mereka.
Hal ini juga didukung dengan bencana alam banjir yang terjadi di pertambangan batu bara di wilayah lembah Hunter utama di New South Wales (NSW) sehingga pasokan batu bara mungkin tersendat.
Beberapa pekan lalu, Ukraina meminta bantuan Eropa terkait pasokan darurat energi lantaran serangan Rusia dan Ukraina sendiri memutus pasokan energi dari Rusia dan sekutunya Belarusia.
CEO DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, Maxim Timchenko menuturkan, pasokan yang diperkirakan mungkin membantu Ukraina adalah 2.000 megawatt (MW)/hari dari Slovakia, Hungaria, dan Rumania.
Pasokan tersebut diperkirakan setara dengan 15% konsumsi harian Ukraina saat ini. Sementara, dari dalam negeri akan memenuhi sisanya.
Saat ini sejumlah wilayah di Ukraina sudah tidak memiliki pasokan listrik dan berbagai kebutuhan yang mulai menipis.
Baca Juga: Tether, Coinbas dan Kraken Tolak Permintaan Ukraina untuk Blokir Rusia
Sementara, Maxim Timchenko juga menyebut, Ukraina membutuhkan batu bara bersubsidi dengan alasan tidak akan mampu membayar harga pasar yang tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Berita Terkait
-
Bagaimana Cara Rusia Merekrut Tentara Bayaran untuk Bertempur dalam Invasi?
-
Niantic Matikan Game Pokemon Go di Rusia dan Belarusia
-
Sepekan Bersama Pasukan Ukraina yang Mencoba Menahan Laju Tentara Rusia
-
Ukraina Tuding Pasukan Rusia Serang Kendaraan Pengungsi hingga Tewaskan 7 Orang
-
Tether, Coinbas dan Kraken Tolak Permintaan Ukraina untuk Blokir Rusia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto