Suara.com - Perusahan yang berhasil meraup laba operasinya pada tahun 2021, Volkswagen memperingatkan dunia bahwa konflik Rusia dan Ukraina bisa berdampak pada pasokan rantai hingga memperburuk bisnis tahun 2022.
Mengutip dari Reuters, pembuat mobil berebut untuk menemukan sumber alternatif suku cadang penting yang dibuat di Ukraina, termasuk kabel, dari China dan Meksiko, karena invasi Rusia menghentikan jalur perakitan dan memutus rantai pasokan yang kompleks.
"Konflik berdampak pada seluruh ekonomi global, pada bahan mentah, pada rantai pasokan, dan oleh karena itu pada perusahaan kami," kata kepala keuangan Volkswagen Arno Antlitz kepada wartawan setelah menerbitkan hasil awal tahun 2021.
"Dampak dari hal ini tidak dapat dinilai secara meyakinkan pada saat ini," sambung dia, seraya menambahkan bahwa grup tersebut saat ini sedang bekerja untuk menyadap pemasok lain di Eropa Timur dan Afrika Utara untuk mendapatkan kabel bodi (wire harness).
Volkswagen mengatakan ada risiko bahwa perkembangan terbaru dalam perang di Ukraina akan berdampak negatif pada bisnisnya. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".
Perusahaan masih mengusulkan untuk menaikkan dividen tahunan lebih dari setengahnya menjadi 7,50 euro per saham biasa VOWG.DE dan 7,56 euro per saham preferen untuk tahun 2021, setelah laba operasi berlipat ganda menjadi 19,3 miliar euro (21,1 miliar dollar AS) tahun lalu.
Penggandaan laba operasional pada tahun 2021 berkat harga yang lebih tinggi dan bauran produk yang lebih menguntungkan, kata Volkswagen, seraya menambahkan bahwa mereka mengharapkan margin operasi pada penjualan sebesar 7,0 persen--8,5 persen pada tahun 2022, dibandingkan dengan 7,7 persen pada tahun 2021.
Penjualan diperkirakan akan naik 8 persen--13 persen pada tahun 2022, dibandingkan dengan peningkatan 12,3 persen menjadi 250 miliar euro pada tahun 2021.
"Namun, panduan ini tunduk pada perkembangan lebih lanjut dari perang di Ukraina dan khususnya dampaknya pada rantai pasokan grup dan ekonomi global secara keseluruhan," tutup VW.
Baca Juga: PM Israel Bertemu dengan Putin, Mampukah Jadi Mediator Konflik Rusia-Ukraina?
Berita Terkait
-
Tegas, Prabowo Sampaikan Sikap Indonesia dalam Konflik Rusia Ukraina di Hadapan Menhan Yunani
-
Hadirkan 18 Brand Mobil dan 21 Merek Sepeda Motor, BCA Expoversary di ICE BSD City Banjir Kredit Menarik
-
Listrik Aceh Padam, PLN Operasikan 10 Pembangkit Berbahan Bakar Minyak
-
PLN: Listrik Aceh Padam Akibat Gangguan Pasokan LNG Arun
-
Rusia Serang Pangkalan Militer Ukraina, 9 Tewas dan 57 Orang Luka-luka
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera