Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor pertanian pada Januari-Februari mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 11,45 persen dengan total komposisi share sebesar 1,82 persen. Kenaikan ini membuat ekspor kumulatif nonmigas mengalami kenaikan tinggi sebesar 95,22 persen.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan cukup baik jika dihitung secara tahunan (YoY) yang mencapai 10,36 persen. Sementara bila dihitung bulanan mengalami penurunan karena komoditas kopi yang juga turun di bulan Februari 2022.
"Kalau kita rinci ekspor nonmigas pada bulan Februari 2022 ini tercatat US$ 19,47 atau naik sebesar 6,55 persen (MtoM) dan 35,24 persen secara (YoY)," kata Margo Yuwono dalam Berita Resmi Statistik yang digelar melalui video confrence, Selasa, (15/3/2022).
Margo mengatakan, kenaikan beberapa sektor pada bulan ini membuat nilai ekspor Indonesia mengalami kenaikan sebesar 6,73 persen atau mencapai US$20,46 miliar jika dibandingkan Januari 2022 (mTm).
"Sedangkan secara YoY nilainya juga naik sebesar 34,14 persen," katanya.
Sementara itu, BPS juga mencatat perkembangan upah buruh tani pada Februari 2022 sebesar Rp57, 771 atau terjadi kenaikan 0,31 persen (MtM). Sedangkan upah buruh tani secara riil mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen.
"Demikian juga untuk upah buruh bangunan terjadi kenaikan baik secara nominal maupun riil," katanya.
Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, kenaikan ekspor pertanian pada tahun ini merupakan bukti bahwa perjuangan petani dalam meningkatkan produksi terus mendapat support dan pendampingan dari pemerintah.
"Kami memiliki akses pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebagai fasilitas modal bagi petani dan pelaku usaha tani untuk meningkatkan skala usahanya. Di sisi lain Kementan dibawah arahan Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) memiliki program Geratieks sebagai akomodir dalam peningkatan 3 kali ekspor," tutupnya.
Berita Terkait
-
BPS Sebut Produksi Padi akan Meningkat 7,7 Persen pada Periode Januari-April 2022
-
Kementan Realisasikan Program RJIT untuk Petani Majalengka
-
Produktivitas Pertanian Petani Grobogan Melonjak Berkat Embung Kementan
-
Petani Gaspol Tanam Kedelai Lokal Asal Ada Jaminan Harga dan Pasar
-
Agar Pertanian Semakin Berkembang, Kementan Berikan Pupuk Subisidi untuk Petani di Malang
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
Dukuh Atas Jadi Pusat Transportasi, Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindah
-
IHSG Berpotensi Rebound, Ancaman Shutdown AS Diabaikan Wall Street
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini: Antam Naik Jadi Rp 2.335.000, Emas UBS Lagi Turun!
-
Emas Meroket! Ini 3 Alasan di Balik Kenaikan Harga Mineral Pada September