Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berjanji, Pemprov DKI berhati-hati mengambil kebijakan pembebasan lahan untuk normalisasi sungai sebagai bagian penanggulangan banjir agar tidak melanggar aturan dan berpotensi berhadapan dengan hukum.
"Kami kan harus hati-hati jangan asal beli, nanti bermasalah pada kemudian hari," kata Riza Patria di Jakarta, Jumat (25/3/2022.
Ia menuturkan, belanja lahan di Jakarta tergolong paling tinggi di Indonesia, meski ia tidak menyebut besaran nilai yang digelontorkan DKI Jakarta setiap pembebasan lahan.
"Sekali lagi mari berpikir positif program normalisasi tetap dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan masalah dan kemampuan yang ada," ucapnya.
Ia juga menyampaikan, pengendalian banjir di Jakarta tidak hanya soal normalisasi sungai. Alasannya, karena program pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan tugas menyiapkan lahan, sedangkan pusat membangun infrastruktur fisik.
"Program banjir itu banyak sekali. Jangan selalu melihat banjir itu dengan normalisasi, ada naturalisasi, ada pembuatan waduk, situ, embung, pompa, polder, tanggul, early warning system. Pembuatan pembersihan, pengerukan, grebek lumpur, jadi program banjir itu banyak sekali. Jangan yang hanya dilihat normalisasi," ujar Riza.
Dikabarkan sebelumnya, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengkritik kinerja pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga mendekati akhir jabatan hanya bersifat "kosmetik" atau memoles dengan keindahan namun minim kemajuan yang signifikan.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyoroti lima hal sebagai kemunduran di Jakarta yakni transparansi anggaran, penuntasan banjir, program DP rumah nol persen, pembangunan fase lanjutan LRT Jakarta, dan program untuk UMKM.
Terkait pengendalian banjir yang William sebut bahwa Anies belum melakukan penambahan normalisasi sungai sehingga prosesnya tersendat.
Baca Juga: Dukung Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran, Wagub DKI: Supaya Tak Bawa Virus ke Kampung Halaman
Anies, kata dia, justru melakukan program yang dinilai tidak signifikan misalnya gerebek lumpur atau sumur resapan, begitu juga konsep naturalisasi juga belum dikerjakan.
"Padahal program ini (normalisasi) sudah didukung anggaran dan disahkan DPRD DKI bersama Pemprov DKI kurang lebih Rp2 triliun selama Pak Anies menjabat," ucapnya dalam webinar Lingkar Diskusi Indonesia di Jakarta, Kamis kemarin.
Berita Terkait
-
Soal Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Sungai, Wagub DKI: Kami Harus Hati-hati Jangan Asal Beli, Nanti Malah Bermasalah
-
Puan Maharani Punya Peluang Duet dengan Anies Baswedan, Bakal Untung atau Buntung?
-
Anggap Jakarta Alami Kemunduran, PSI Sebut Kinerja Anies Cuma 'Komestik'
-
Canggih! Akan Ada Pengendali Banjir di IKN Nusantara
-
Dukung Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran, Wagub DKI: Supaya Tak Bawa Virus ke Kampung Halaman
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Daftar Saham dan Bisnis Djarum Group Milik Keluarga Hartono
-
Aliran Modal Asing Rp 2,29 Triliun Deras Masuk ke RI pada Pekan ke-3 November, Ke Mana Saja?
-
Cara Mudah Memutar Uang Rp 1 Juta Agar Bertambah Banyak
-
Cara Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian, Ini Syarat dan Prosesnya sampai Dana Cair
-
Daftar Lengkap Harga Emas Akhir Pekan di Pegadaian: Ada yang Turun Lagi!
-
Ramai Pabrik Pindah dari Cikarang ke Jawa Tengah, Cek Perbandingan Gaji dan Biaya Hidup
-
Rujukan BPJS Kesehatan Tidak Berjenjang Mulai 2026, Akses Faskes Jadi Lebih Mudah?
-
10 Aplikasi Saham di Indonesia, Mulai dari Fee Paling Murah dan Fitur Lengkap
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar