Suara.com - Pakar ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin menyarankan pemerintah untuk bisa mengoptimalkan bulan Ramadhan untuk memulihkan ekonomi seiring meningkatkan aktivitas ekonomi.
"Berkah Ramadhan dapat menjadi pendorong pemulihan ekonomi karena di bulan ini umat Islam meningkatkan amal ibadahnya termasuk ibadah yang berdampak sosial dan ekonomi," kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (28/3/2022).
Ia menjelaskan, adanya kegiatan berbuka dan sahur, shadaqah dan zakat di bulan Ramadhan akan menaikkan konsumsi masyarakat dalam perekonomian.
Selain itu, naiknya belanja masyarakat selama Ramadhan pada triwulan kedua 2021 lalu turut mengangkat pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga dalam produk domestik bruto Indonesia.
Jika pada triwluan II tahun 2019 pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga year on year (YoY) sebesar 5,18 persen, triwulan II 2020 terkontraksi -5,52 persen, triwulan I 2021 sebesar -2,21 persen, maka pada triwulan II tahun 2021 sebesar 5,96 persen.
Potensi bulan Ramadhan tahun ini untuk mendorong pemulihan ekonomi menjadi semakin besar karena situasi pandemi di gelombang ketiga Omicron mulai terkendali.
Hal ini juga sangat terbantu dengan adanya program vaksinasi untuk memperkuat kekebalan individu dan membangun kekebalan komunitas.
Namun, momentum bulan Ramadhan tahun ini cukup terganggu dengan gejolak harga dan kelangkaan minyak goreng dan komoditas lainnya. Muttaqin merujuk data SP2KP Kementerian Perdagangan, rata-rata harga minyak goreng di tingkat nasional di bulan Maret 2022 dibandingkan Maret 2021 naik di atas 30 persen.
Sementara komoditas lain seperti kedelai impor naik sekitar 15 persen, gula pasir lebih dari 9 persen, tepung terigu hampir 8 persen, dan cabe merah 10 persen.
Masyarakat juga menghadapi tekanan naiknya harga elpiji non subsidi pada akhir Desember 2021 dan akhir Februari 2022 yang lalu.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Digelar Malam Hari saat Ramadhan, Begini Penjelasan Pemkot Malang
Kenaikan harga-harga bahan pangan tersebut menggerus daya beli masyarakat. Selain itu, peningkatan harga minyak mentah dan gas alam di pasar global juga menjadi sumber ancaman inflasi ke depannya bagi Indonesia melalui kebijakan kenaikan harga BBM di pasar domestik.
"Di sinilah pemerintah seharusnya dapat menjamin dan mengamankan pasokan bahan kebutuhan pokok di pasaran menjelang Ramadhan," kata akademisi jebolan Universitas Birmingham Inggris itu.
Pemerintah juga harus menjaga komoditi penting lainnya yang harganya dalam kontrol pemerintah sendiri agar inflasi terkendali dan momentum pemulihan ekonomi dapat dioptimalkan.
Di sisi lain, ada kebijakan pemerintah lainnya yang cenderung memperlemah daya beli masyarakat. Seperti kebijakan dinaikkannya tarif PPN dari 10 persen menjadi 11 persen mulai 1 April 2022. Kebijakan tersebut secara psikologis menekan dunia usaha dan masyarakat, serta akan turut menyumbang terjadinya inflasi.
Muttaqin berharap kebijakan pemerintah menaikkan tarif PPN ditinjau kembali. Dia menilai pemerintah harusnya jangan memberikan beban tambahan di saat bisnis mulai berjalan, belanja masyarakat mulai meningkat dan ketidakpastian situasi global masih menghantui pemulihan ekonomi.
Berita Terkait
-
Ramadhan Sebentar Lagi, Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Tidak Membatalkan Puasa
-
Jelang Ramadhan, Aktivitas Kargo di Bandara Kualanamu Meningkat Signifikan
-
Sambut Ramadhan dengan Bacaan Menarik, Bazar Buku Online Big Bad Wolf Books Kembali Hadir di Tokopedia
-
Vaksinasi Covid-19 Digelar Malam Hari saat Ramadhan, Begini Penjelasan Pemkot Malang
-
Gubernur Khofifah Minta Komitmen Seluruh Distributor Minyak Goreng Penuhi Kebutuhan Pasar
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya