- BP-AKR berkomitmen untuk mempercepat normalisasi pasokan bahan bakar di SPBU-nya.
- BP-AKR memastikan setiap langkah kolaborasi, utamanya dengan Pertamina Patra Niaga berlangsung dengan terukur dan bertanggung jawab.
- BP-AKR memastikan terpenuhinya pasokan base fuel atau bahan bakar murni yang memenuhi tiga aspek tata kelola.
Suara.com - BP-AKR berkomitmen untuk mempercepat normalisasi pasokan bahan bakar agar kembali tersedia di stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU BP.
Meski demikian salah satu badan usaha SPBU swasta itu pihaknya tidak akan mengorbankan kualitasdan layanan terbaik untuk pelanggan.
Hal ini disampaikan BP-AKR di tengah negosiasi dengan Pertamina dan Kementerian ESDM terkait kelanjutan rencana pembelian BBM Pertamina yang tertunda.
Diwartakan sebelumnya BP-AKR dan Vivo berencana membeli base fuel yang diimpor Pertamina untuk mengatasi stok dua perusahaan yang habis pada Oktober ini. Tapi rencana itu dibatalkan, karena BBM Pertamina mengandung etanol.
“Fokus kami tetap sama, yaitu memastikan kualitas produk yang konsisten, serta memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan,” tulis manajemen BP-AKR pada Selasa (7/10/2025).
Dalam rangka penyediaan BBM, BP-AKR memastikan setiap langkah kolaborasi, utamanya dengan Pertamina Patra Niaga, berlangsung dengan terukur dan bertanggung jawab.
Manajemen BP-AKR menyampaikan bahwa perusahaan terus melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh pihak terkait guna memastikan terpenuhinya pasokan base fuel atau bahan bakar murni yang memenuhi tiga aspek tata kelola.
Adapun ketiga aspek tata kelola tersebut meliputi kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi serta standar kualitas, dan komersial.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga menyampaikan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.
Baca Juga: Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
“Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis,” ujar Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun kepada ANTARA dari Jakarta, Senin.
Roberth memaparkan tahap selanjutnya dari pembahasan kerja sama impor BBM adalah kesepakatan ihwal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga Good Corporate Governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan, dan lain-lain.
Roberth menekankan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta tersebut, sebab pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah.
Di sisi lain, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai.
Berita Terkait
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?