Suara.com - Perhatian dunia pada operasi militer Rusia salah satunya pada profil Neo Nazi Nasionalis Ukraina yang dituduhkan Presiden Vladimir Putin. Kelompok Nazi Ukraina ini menjadi alasan rasisme bagi keturunan Roma. Lalu sebenarnya apa itu apa itu Neo Nazi? Apakah benar Neo Nazi menjadi alasan Rusia serang Mariupol?
Rusia telah menggelar operasi militer Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Pemerintah Rusia menganggap Ukraima sebagai ancaman dan berdalih melindungi warga sipil.
Rusia juga menuding Amerika dan sekutunya mempengaruhi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Sehingga memicu Rusia membuat keputusan mengoperasi militer Ukraina sebagi peringatan jika tetap mengambil keputusan yang menentang Rusia.
Putin menyatakan bahwa Rusia-Ukraina sebenarnya satu rumpun bangsa. Ia mengerahkan pasukan militer guna memerangi pasukan Neo-Nazi di Ukraina yang mengancam bangsanya.
Apa Itu Neo-Nazi dan Bagaimana Sejarahnya?
Neo-Nazisme atau Neo-Nazi adalah ideologi yang muncul setelah terjadinya Perang Dunia II dengan misi menghidupkan kembali kelompok Nazisme.
Berdasarkan sejarah, Nazi (Nationalsozialismus) atau Nasional Sosialisme disebut-sebut sebagai ideologi Partai Nazi atau Partai Pekerja Nasionalis Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler.
Diketahui bahwa, ideologi Nazi telah dianut oleh pemerintahan Jerman pada 1933 hingga 1945. Adolf Hitler memerintah rezim totaliter di Jerman atau Reich Ketiga yang menonjolkan keaslian ras orang-orang Jerman di suatu wilayah dan menyingkirkan kaum yang lain.
Golongan orang yang dibenci Nazi antara lain kelompok homoseksual, orang-orang cacat mental atau fisik, kaum Yahudi, Slavia, Rom, kelompok homoseksual, kelompok Saksi-Saksi Yehuwa, dan para komunis.
Baca Juga: Zelenskyy Minta Perundingan Damai, Kenapa Rusia Terus Tekan Ukraina?
Adolf Hilter menjalankan ideologi Nazi di Jerman dengan cara kekerasan. Bahkan Hilter tak ragu untuk melakukan pembantaian sistematis khususnya terhadap kaum Yahudi. Atas kekejamannya itu memicu terjadinya Perang Dunia II.
Neo-Nazi setelah Perang Dunia II
Menurut Kathlyn Gay dalam bukunya yang berjudul Neo-Nazis: A Growing Threat (1997), Neo-Nazi merupakan suatu gerakan sosial, politik dan militer yang ingin menghidupkan kembali ideologi Nazi setelah perang dunia berakhir.
Kelompok orang tersebut akan menunjukkan kebencian serta supremasi kulit putih, menyerang kelompok ras tertentu dan etnis minoritas. Hal ini dilakukan guna menciptakan sebuah negara fasis.
Kelompok penganut ideologi Neo-Nazi menggunakan idealisme yang berbeda-beda. Golongan Neo-Nazi akan memakai simbol atau lambang Jerman Nazi, seperti Sig Rune, swastika, dan warna merah-putih-hitam seperti saat Jerman Nazi pada era Hitler masih berjaya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Roman Abramovich Diduga Keracunan Setelah Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina
-
Jadi Juru Runding Perdamaian Ukraina dengan Rusia, Roman Abramovich Diduga Diracun, Mata Merah dan Kulit Mengelupas
-
Mengapa Pernyataan Spontan Biden Soal Putin Bisa Berbahaya?
-
Layanan Internet di Ukraina Runtuh Akibat Serangan Siber
-
Zelenskyy Minta Perundingan Damai, Kenapa Rusia Terus Tekan Ukraina?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI