Suara.com - Produsen minuman ringan PT Suntory Garuda Beverage berharap ada kebijakan pemerintah untuk membantu penjualan. Salah satunya, dengan terus diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM).
Head of Marketing PT Suntory Garuda Beverage Martinus Rezal mengatakan, saat ini konsumen perseroan kebanyakan dari anak-anak sekolah.
Sehingga dengan adanya PTM bisa membantu penjualan minuman ringan yang diproduksi perusahaan.
"Kami basis konsumennya kan anak-anak, terutama anak sekolah. Tidak hanya itu produk kami juga berkaitan dengan uang jajan, kalau ada uang jajan ada, pasti dibeli," ujar Martinus di Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Namun, Martinus tidak merinci target penjualan pada tahun 2022 ini. Pasalnya, meskipun kondisi sudah mulai normal, masih ada ketidakpastian pada tahun ini.
"Kami mengharapkan ada kenaikan dibandingkan tahun 2020-2021. Cuma belum kelihatan berapanya, karena sekarang berubah terus, tadinya kita cukup baik, eh bulan Januari ada Omicron, sehingga terus terang kita belum tahu berapanya," ucap dia.
Di sisi lain, tambah Martinus, perusahaan akan menyisihkan nilai penjualan kami untuk mendukung pendidikan anak dengan disabilitas di Indonesia. Nilai dari penjualan itu akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk pendidikan anak dengan disabilitas.
Jumlah dana yang terkumpul akan disalurkan oleh Rumah Yatim dalam bentuk tabungan pendidikan untuk anak yang ada di panti asuhan disabilitas Rumah Azaki berlokasi di Gunung Putri, Bogor dan panti asuhan disabilitas Yayasan Sutan Albarkah (YSAB) berlokasi di Tangerang, Banten.
"Tapi kami mengacu pada kebutuhan anak tersebut, jadi kita bekerja sama dengan Rumah Yatim berapa sih kebutuhan mereka dan kita mulai dengan berapa anak sesuai dengan saran dari Rumah Yatim," katanya.
Baca Juga: PTM 100 Persen di Jakarta Dimulai 1 April, DPRD DKI: PAUD Kalau Bisa Jangan Full
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri