Suara.com - Pengamat menganggap keputusan Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan mempertahankan harga Pertalite tetap Rp7.650 per liter cukup bijak.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, keputusan menaikkan harga Pertamax dilakukan dengan pertimbangan agar tidak berdampak terlalu besar terhadap masyarakat.
Sementara, bagi sekelompok konsumen, kenaikan harga Pertamax bisa mendorong peralihan (shifting) ke Pertalite. Tapi kelompok masyarakat yang benar-benar mampu tidak akan beralih.
"Mereka lebih sayang dengan mobil mewah mereka," kata Piter dalam keterangan di Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Ia menyebut, guna mengantisipasi terjadinya shifting, hanya ada satu yang perlu disiapkan yakni memastikan pasokan Pertalite mencukupi.
Peralihan konsumsi, kata Piter, tidak perlu dilawan karena nanti pada waktunya konsumen akan kembali lagi ke Pertamax.
"Jadikan orang miskin naik kelas ke orang kaya," katanya.
Kenaikan harga Pertamax diyakini tidak berdampak pada inflasi karena Pertamax bukan masuk kantong perhitungan inflasi meski masih ada efek ke depannya.
Namun demikian, sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan 'kode' adanya kenaikan harga Pertalite.
"Overall akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," kata Menko Luhut Pandjaitan usai meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Jumat (1/4/2022).
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini berencana menghitung secara cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut soal rencana tersebut.
Berita Terkait
-
Harga Pertamax Naik, Harga Penjual Eceran di Solo Jadi Rp 14.000 Per Botol
-
Harga Pertalite dan Gas 3 Kg Naik Bulan Juli dan September, Luhut: Kalau Ditahan Pertamina Jebol
-
Luhut Indikasikan Pertalite dan Gas Melon 3 Kilogram Bakal Naik
-
Gas LPG 3 Kg dan Pertalite Bakal Naik, Menko Luhut Binsar: Semua Akan Naik, Nggak Ada yang Nggak Naik
-
Luhut Khawatirkan Kondisi Pertamina Jika Harga Pertamax Tidak Naik
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Begini Update Kelistrikan di Aceh, Sudah Menyala Semua?
-
Libur Nataru, 348 Cabang BSI Siap Layani Nasabah
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen
-
OJK: Paylater Hanya Boleh Ada di Bank dan Multifinance
-
Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas
-
Dikeluhkan Petani, Pemerintah Langsung Pangkas Regulasi dan Turunkan HET Pupuk 20 Persen
-
Profil PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Saham, Pemilik, dan Keuangan
-
Cek dan Unduh SK PPPK Paruh Waktu di MyASN
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah