Suara.com - Pandemi COVID-19 bisa dianggap bisa dilalui Indonesia dengan cukup baik, dibuktikan dengan perkembangan ekonomi yang kian membaik dengan cepat.
Namun, ancaman baru kini membayangi Indonesia pasca lepas dari pandemi panjang tersebut, hal itu adalah ancaman kenaikan harga berbagai komoditas.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebut bahwa Kemenketerian Keuangan sudah bersiap dengan APBN guna menangani kenaikan harga komoditas secara luar biasa akibat ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina.
"Kenaikan ini telah memberikan, dari satu sisi, di sisi APBN, penerimaan negara yang akan naik dari sisi komoditas tersebut, entah itu dari minyak, gas, batu bara, nikel, dan CPO, di mana itu memberikan daya tambah dari sisi penerimaan negara," ujar Sri Mulyani dalam keterangannya usai rapat Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Sementara, saat ini meski belum dirasakan secara langsung, masyarakat diperkirakan akan mendapatkan dampak yang cukup signifikan dalam waktu dekat sehingga menurut Sri Mulyani perlu ada langkah strategis melindungi warga.
"Kalau dulu tantangan masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan harga barang-barang tersebut," ucap Sri Mulyani.
Pemerintah ia akui sudah menyiapkan APBN dengan enaikan penerimaan yang dialokasikan secara tepat. Presiden juga sudah meminta pengawasan harga pangan, dan harga-harga energi, serta pilihan-pilihan kebijakan yang bisa diambil.
"Ini untuk bisa, di satu sisi, menjaga daya beli masyarakat, menjaga momentum ekonomi, tapi juga menjaga APBN, ini tiga hal yang sangat penting untuk terus dilakukan. Presiden juga meminta supaya para menteri yang melakukan program-program pemulihan ekonomi, kita masih ada Rp455 triliun untuk program pemulihan ekonomi dalam rangka PCPEN," kata Sri.
Anggaran tersebut nantinya akan fokus pada program-program labor intensive atau yang berfokus pada ketahanan dan penciptaan kesempatan kerja, terutama untuk Kementerian PUPR dan kementerian-kementerian lain.
Baca Juga: Kasus Meninggal Ada 2 Orang di Kaltim, Terkonfirmasi Ada 36 Orang
"Tadi juga disampaikan untuk mulai terus ditingkatkan langkah-langkah koordinasi untuk bidang ketahanan pangan, seperti pembukaan lahan, irigasi, ketersediaan pupuk dan bibit untuk barang-barang yang bisa tumbuh di Indonesia. Semua negara di dunia sekarang sedang menghadapi situasi yang tidak mudah, oleh karena itu ketahanan pangan dan energi menjadi salah satu hal yang harus ditingkatkan," kata dia.
Selain itu, Presiden juga memberi arahan terkait pangan, seperti siklus padi, jagung, kedelai tidak lebih dari 3 bulan, sehingga seharusnya bisa direspon secara lebih cepat oleh kementerian terkait bersama pemda.
"Dari sisi APBN, kita akan dukung dari langkah-langkah mengamankan masyarakat kita, terutama tadi yang merasakan ancaman akibat dampak global yang memang dirasakan seluruh dunia. Di sisi lain, adalah menggunakan APBN secara tepat sehingga betul-betul bisa menjaga keselamatan rakyat, ekonomi, dan kesehatan APBN," tutup Sri Mulyani.
Berita Terkait
-
Update COVID-19 Jakarta 5 April: Positif 568, Sembuh 571, Meninggal 5
-
Orang Tua di Kota Banjar Bingung Lantaran Anaknya Terdata Sudah Vaksinasi Covid-19 Padahal Belum Disuntik
-
Thailand Temukan Varian Omicron XE, Satgas COVID-19 Sikapi dengan Prinsip Kehati-hatian
-
Kepala BPOM Tidak Setuju Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa Dibuang, Apa Alasannya?
-
Kasus Meninggal Ada 2 Orang di Kaltim, Terkonfirmasi Ada 36 Orang
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Menteri 'Koboi' Ancam Copot Anak Buah
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ada yang Belum Sepakat, ESDM Tak Bisa Paksa SPBU Swasta Ambil BBM Murni dari Pertamina
-
DPR Usul Bentuk Pansus Krakatau Steel, Ada Apa?
-
The 25th ICMSS Networking Night: Perkaya Wawasan dan Penutup Kompetisi Dalam Suasana Profesional
-
Target Harga Bisa Tembus Rp 4.700, Ini Kata Analis Soal Prospek Saham INCO