Suara.com - Rusia dikabarkan tengah dilanda gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menjadi buntut sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya. Pasalnya, ribuan pekerja di pabrik otomotif di negara tersebut telah dirumahkan.
Mengutip dari Reuters, salah sat yang terdampak sanksi ekonomi adalah sebuah pabrik patungan antara Stellantis dan Mitsubishi, PSMA Rus yang diperkirakan memiliki karyawan ribuan orang.
"Tidak jelas apa yang akan terjadi. Mereka (manajemen pabrik) tidak memberi kami informasi konkret apa pun," kata salah seorang karyawan bernama Pavel.
Ia menyebut, saat ini ada kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga membutuhkan uang dua kali lipat untuk memenuhi kebutuhan makanan.
Tidak hanya satu perusahaan tersebut, sebelumnya sejumlah perusahaan juga memutuskan hengkang dari Rusia. Perusahaan asal Jerman, Volkswagen yang memiliki 4.200 karyawan juga berhenti operasi hingga menimbulkan gelombang ekonomi luar biasa.
"Apakah masuk akal untuk menjatuhkan sanksi pada pabriknya sendiri dan kehilangan uang?" kata Valery Uglov, montir mobil di pabrik Volkswagen.
"Apakah masuk akal kehilangan pasar Rusia? Kami berharap untuk kembali bekerja sesegera mungkin dan semua orang akan memiliki kepercayaan diri di masa depan lagi," kata dia.
Penangguhan produksi juga dilakukan Volvo Group. Perusahaan itu juga mempekerjakan lebih dari 600 orang untuk membuat truk.
Baca Juga: PM Palestina: Tolong Hentikan Israel, Mereka Membunuh Warga Sipil dan Serang Masjid Saat Ramadhan
Berita Terkait
-
Tak Mau Rakyat Ukraina Jadi Korban, Zelenskyy Desak Embargo Minyak Rusia
-
Zelenskyy Desak Dunia Segera Embargo Rusia Demi Selamatkan Nyawa Warga Ukraina
-
Langka Pasokan Monitor Touchscreen, Produksi Ford Focus dan Fiesta Dihentikan Sementara
-
Sanksi Rusia, Konflik Libya Hingga Badai di Kazakhstan Buat Harga Minyak Indonesia Makin Naik
-
PM Palestina: Tolong Hentikan Israel, Mereka Membunuh Warga Sipil dan Serang Masjid Saat Ramadhan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025