Suara.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Balikpapan memproduksi bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan rendah sulfur untuk mesin kapal dan pada periode Januari - Maret.
Saat ini, BBM yang diberi merek LSFO V-1250 itu sudah diekspor 992 ribu barel ke Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.
“Padahal bahan bakunya adalah residu (ampas) dari fraksi-fraksi penyulingan minyak mentah di kilang,” kata Humas KPI Ely Chandra Peranginangin, Kamis (7/4/2022).
Seperti namanya, yakni Low Sulphur Fuel Oil, LSFO, BBM ini mengandung sulfur atau belerang hanya 0,5 persen, menurut syarat International Maritime Organization (IMO) dan mulai berlaku sejak 1 Januari 2020 untuk kapal-kapal yang berlayar di seluruh dunia.
Indonesia menerapkannya lebih awal, yaitu sejak Oktober 2019 untuk seluruh kapal yang berlayar di perairan Indonesia.
Sebelum aturan ini, sulfur di dalam minyak kapal bisa mencapai 3,5 persen. Pengurangan 3 persen sulfur ini diperhitungkan bisa mengurangi emisi dari gas buang mesin kapal hingga 77 persen.
Dengan begitu diharapkan dampak negatif sulfur atau belerang pada kesehatan manusia, terutama yang tinggal dekat pantai atau perairan dengan lalu lintas kapal, bisa dikurangi.
Diketahui, sulfur oksida yang dilepaskan ke udara sebagai gas buang dapat menjadi pemicu hujan asam bila bereaksi dengan uap air. Sulfur oksida dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk, sesak napas, dan asma.
"Penerimaan pasar luar negeri terhadap produk yang dihasilkan kilang Pertamina adalah bukti bahwa produk kita memiliki standar internasional,” kata Chandra dikutip dari Antara.
Baca Juga: Stok Ketersediaan BBM di Kabupaten Karawang Dalam Kondisi Aman
Ia menambahkan dengan kecenderungan permintaan yang semakin bertambah, pengiriman ke luar negeri akan dilakukan setiap bulan selain untuk memenuhi permintaan dalam negeri dari kapal-kapal yang sandar di Balikpapan.
Berita Terkait
-
Tak Cuma Berhenti Operasi, Perusahaan Tambang yang Pakai BBM Subsidi Akan Dipidana
-
CEK FAKTA: Beredar Video Kapal Pertamina Indonesia Dijarah oleh Denmark, Benarkah?
-
Polda Sumbar Usut Kasus Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Solok Selatan
-
Tolak Wacana Penundaan Pemilu, Mahasiswa Majalengka: Biaya Kuliah Naik Selama Jokowi Jadi Presiden
-
Stok Ketersediaan BBM di Kabupaten Karawang Dalam Kondisi Aman
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah