Suara.com - Ada lima provinsi di Pulau Jawa dan Bali yang mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 jelang Hari Raya Idul Fitri ini hingga patut diwaspadai.
"Dalam beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa-Bali, tetapi kalau dibandingkan situasi puncak, masih sangat jauh," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari YouTube Kemenkes di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Pada 10 April lalu, ujar dia, terjadi peningkatan 169 kasus baru di Jawa-Bali yang diperkirakan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Lima provinsi yang dimaksud di antaranya DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Utara dan Bali.
"Peningkatan angka positif ini akan meningkatkan risiko laju penularan yang lebih tinggi," katanya dikutip dari Antara.
Disebutkannya peningkatan laju kasus di wilayah tersebut berkisar di bawah 0,1 persen dari situasi gelombang Omicron yang terjadi pada Februari 2022.
Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu mengatakan kenaikan kasus di lima provinsi tersebut perlu diwaspadai meski situasi secara nasional terus melandai secara konsisten.
"Kita tahu situasi pandemi terus menerus membaik, tapi kita perlu tetap waspada terutama dalam waktu dekat akan ada hajatan perayaan agama yang cukup besar dan jadi ujian kita bersama," katanya.
Meski laju konfirmasi COVID-19 secara nasional bergerak fluktuatif, kata Nadia, tapi secara umum terjadi penurunan kasus signifikan bila dibandingkan pekan sebelumnya.
Baca Juga: Pekan Kedua Ramadhan, 12 Daerah di Lampung Berstatus PPKM Level 2
"Kemarin dilaporkan kasus sebanyak 2.930 kasus, ada peningkatan dari beberapa hari sebelumnya dan bersifat fluktuatif," katanya.
Untuk kasus kematian menurun 33 persen atau berada pada angka 75 jiwa. Jumlah itu menurun dari laporan mingguan mencapai 100 jiwa," katanya.
Sementara angka "positivity rate" atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites dalam sepekan terakhir mencapai 4,6 persen dan positivity rate harian 3 persen. "Angka ini sudah di bawah angka World Health Organization (WHO) yaitu 5 persen," katanya.
Pada indikator perawatan rumah sakit dan isolasi berada pada angka 6,67 persen atau sudah ada pada angka di bawah 10 persen dari target keterisian rumah sakit, demikian Siti Nadia Tarmizi.
Berita Terkait
-
Survei UNICEF Nielsen: Takut Efek Samping Jadi Alasan Utama Lansia Enggan Vaksinasi Dosis Kedua
-
Vaksinasi COVID-19 Bisa Tukar Uang Pecahan Gratis untuk Amplop Lebaran, Datang ke Kantor Polisi Ini
-
Jadwal Buka Puasa Kota Metro Selasa 12 April 2022
-
Pekan Kedua Ramadhan, 12 Daerah di Lampung Berstatus PPKM Level 2
-
5 Amalan Utama di Bulan Ramadhan, Lakukan dengan Khusyuk Agar Mendapatkan Keberkahan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi