Suara.com - APBN terus diupayakan lebih fleksibel karena, selain menangani pandemi COVID-19 secara tepat juga agar mudah melakukan realokasi.
Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, sejumlah pimpinan kementerian/lembaga masih ngotot meminta anggaran jumbo.
Sri Mulyani mengatakan, para pimpinan yang memaksa minta jatah anggaran besar ini lantaran sebelumnya sudah terbiasa dengan pagu dana besar. Sehingga, kala anggaran itu dipotong, mereka langsung kebakaran jenggot.
"Di level pimpinan maunya kalau sudah dapet 100 dan dipotong sedikit, seakan dunia runtuh. Inginnya semua naik. Pada saat yang sama kita sampaikan lima terakhir penerimaan seperti ini, tapi mereka tetap 'ngotot' minta 100," jelas Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Anggaran 2022, Rabu (13/4/2022).
Namun demikian, Sri Mulyani tidak mau mengungkap siapa saja sosok yang menolak usulan tersebut. Meski demikian, ia menyoroti masih adanya Kementerian atau Lembaga yang rencana dan penggunaan anggarannya masih amburadul.
"Ada kementerian/lembaga yang kapasitas mendesainnya masih harus diperbaiki. Tapi mereka meminta anggaran hanya karena tahun lalu dapatnya sekian, tahun ini sekian plus sedikit modifikasi kiri, kanan," tuturnya.
Meski dengan segudang pekerjaan rumah itu, Sri Mulyani tidak memungkiti adanya kementerian/lembaga yang sudah memiliki perencanaan anggaran secara matang.
"Ini yang membuat kita semangat, 'Oh berarti ini akan menghasilkan dari setiap rupiah yang kita belanjakan' begitu," kata dia.
Baca Juga: Big Data Penting untuk Kebijakan Publik, Masalahnya Antar Kementerian-Lembaga Terjadi Perbedaan Data
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Berterima Kasih Atas Peran TNI-Polri Selama Pandemi Covid-19
-
Sri Mulyani Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuat Tahun Ini
-
Nilai Tukar Rupiah Loyo, Sri Mulyani Bandingkan dengan Ringgit Malaysia dan Rupee India
-
Modal Asing Rp 18,6 Triliun Kabur dari Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Big Data Penting untuk Kebijakan Publik, Masalahnya Antar Kementerian-Lembaga Terjadi Perbedaan Data
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025