Suara.com - Perang Rusia dan Ukraina ujar Boy Thohir, membuat Adaro panen pesanan Batu bara. Hal ini juga disampaikan bersamaan dengan strategi PT Adaro Energy Indonesia Tbk yang akan menggarap industri aluminium sebagai bagian dari diversifikasi portofolio bisnis perusahaan.
Ia mengungkapkan, perang Rusia-Ukraina membuat Adaro menerima pesanan batu bara dari sejumlah negara Uni Eropa, seiring dengan larangan pembelian batu bara dari Rusia.
Terbatasnya pasokan batu bara asal Rusia dan Eropa menurutnya, membuat harga batu bara bergerak pada level yang tinggi.
“Sudah mulai ada permintaan dari negara Uni Eropa ke Indonesia. Menurut hemat saya, so far kita thanks God lah ya," ujarnya.
Mengalirnya pesanan dari Eropa tersebut diakui Chief Financial Officer (CFO) Adaro Lie Luckman yang mengatakan bahwa telah melakukan pengiriman sebanyak 2-3 kapal atau sekitar 300.000 ton ke negara Belanda dan Spanyol.
Meski begitu, Lie Luckman menjelaskan pihaknya tetap masih fokus untuk memenuhi pasar Asia yang merupakan pembeli eksisting batu bara dari Adaro
“Ada permintaan dari Eropa, tapi memang pasar kita kan Asia. Jadi, kita fokus untuk memenuhi customer kita yang sudah ambil batu bara kita," katanya.
Sebelumnya dikabarkan, Boy menyebut, Antam akan segera masuk ke lini industri alumunium. Hal ini ditandai dengan pembangunan smelter yang ditarget selesai pada 2024.
“Secepat mungkin kita akan masuk ke industri aluminium. Diharapkan tahun ini dan tahun 2023 pembangunan smelter sudah bisa dimulai, sehingga pada 2024 pembangunannya sudah selesai,” kata Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir dalam Silahturahmi virtual Ramadhan Adaro, di Jakarta, Senin (18/4/2022).
Baca Juga: Dibantai Eintracht Frankfurt, Barcelona Gagal Lolos ke Semifinal Liga Europa
Sosok yang kerap Boy Tohir ini, melalui industri aluminium Adaro diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan kendaraan listrik dan baterai listrik di Tanah Air.
Dikabarkan sebelumnya, anak usaha Adaro Energy yaitu PT Adaro Aluminium Indonesia telah menandatangani Surat Pernyataan Maksud Investasi (Letter of Intention to Invest) sebesar Rp10,4 triliun untuk membangun smelter aluminium di Kawasan Industri Hijau Indonesia, Kalimantan Utara.
Pengembangan smelter tersebut diharapkan dapat mendukung program hilirisasi di sektor pertambangan agar menambah nilai jual dari produk yang dihasilkan.
Boy Tohir menjelaskan, keputusan perusahaan masuk pada industri aluminium juga sejalan dengan transformasi Adaro menuju empat pilar bisnis yaitu Coal, Mineral, Clean Energy dan Adaro Green Industry.
Keinginan tersebut juga diperkuat ketika Boy Thohir berkunjung ke Amerika Serikat pada beberapa waktu lalu dan melihat langsung pabrik pembuatan kendaraan listrik yang sebagian besar komponennya dari aluminium.
“Saat ini sudah ada teknologi mobil listrik berbahan aluminium. Seperti yang digunakan oleh mobil listrik Lucid, semuanya serba aluminium mulai dari rangka mesin hingga body mobil. Jadi berbobot sangat ringan,” katanya.
Namun ia menjelaskan, saat ini yang menjadi fokus perusahaan adalah membangun smelter karena investasi untuk pembangunan smelter aluminium bagian dari mendukung program hilirisasi industri yang telah dicanangkan pemerintah.
Berita Terkait
-
Adaro Masuk Industri Alumunium, Sasar Pengembangan Baterai Mobil Listrik
-
Rusia Usir Belasan Diplomat Uni Eropa
-
Inflasi Sudah Capai 7 Persen, Ekonomi Eropa Bisa Runtuh Jika Konflik Ukraina Berlanjut
-
Sempat Tertunda, Jadwal Timnas Ukraina di Play-off Piala Dunia Akhirnya Dirilis
-
Dibantai Eintracht Frankfurt, Barcelona Gagal Lolos ke Semifinal Liga Europa
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera